46. Dangerous Dragon.

97.8K 13.2K 6.3K
                                    

"AAAAAAGGGGGHHHHHHHH!!!!!!!!" Teriak Gabriel sambil mendongak. Ia bersimpuh sambil memangku kepala Anna. Wanita yang sedang ia rengkuh benar-benar sudah berlumuran cairan kental berwarna merah pekat.

Air matanya mengalir deras saat itu. Mukanya memerah dan keringat muncul di pelipisnya. Ia seakan kehilangan seluruh hidupnya.

Anna dan calon bayinya.

Daniel bertepuk tangan sambil tertawa, ia juga sesekali menepuk pundak bodyguard disampingnya.

"Pertunjukan yang gue tunggu tunggu. Ngeliat wajah kalian yang melas ini," Ucap Daniel yang tak berhenti tertawa, ia puas sekali.

"Gue harus gimana? Adain acara malam ini? Pesta?" Tanya Daniel antusias.

Ray menatap Daniel yang sangat percaya diri itu. Ia tak dapat lagi menahan tawanya.

"Ahh, udah udah gue nggak tahan mau ketawa!" Seru Ray tiba-tiba sambil tertawa, ia langsung meregangkan tubuhnya dan mengelap air mata palsu yang coba ia keluarkan sejak tadi. Walaupun hanya sedikit.

Tepat ketika itu, raut wajah Gabriel berubah. Yang awalnya menangis histeris kini menjadi datar. Tangannya pun mengelap air mata di pipinya. Ia meletakkan kembali kepala wanita yang sedang ia pangku ke tanah.

"Ahh, akting lo kurang bagus!" Komentar Fero kepada Ray.

Daniel membulatkan matanya dan melihat ketiga lelaki ini satu persatu. Ia tak tahu apa yang sedang terjadi. Lelaki berkacamata yang awalnya terbahak-bahak itu kini dibuat kebingungan.

"Gini gini keluar air mata anjir. Daripada lo nggak sama sekali!" Sembur Ray.

"Ah, jadi kotor kan," Desis Gabriel sambil melihat kemejanya kini berlumuran darah.

Ia pun menoleh ke arah Daniel.

"Pertunjukan?" Tanyanya sambil tersenyum.

"Emang bener. Kita lagi suguhin pertunjukan buat lo untuk yang terakhir kali," Lanjutnya sambil berjalan mendekati Daniel.

"Ternyata lo lebih bodoh dari apa yang gue kira," Komentar Ray.

"Apa kata gue? Lo pecundang," Tambah Fero.

"Asik juga ikutin permainan lo," Sambung Ray lagi.

Bodyguard di samping Daniel juga ikut bingung dengan ketiga lelaki itu. Ia berlari kecil menuju wanita yang tengah tergeletak di tanah. Tangannya pun membuka kantung kain yang menutupi kepalanya.

Ia membelalakkan matanya ketika mendapati itu bukan Anna.

Itu, mayat orang lain.

"Kalau bukan karna lo, Mark nggak akan gue bunuh bangsat," Kata Gabriel kepada Daniel.

"Selamat berpesta," Gabriel menggantungkan kalimatnya. Ia tersenyum lebar di depan Daniel.

"Di neraka," Lanjut Gabriel.

Detik itu beberapa mobil datang, terdengar sirine polisi yang membuat Daniel dan bodyguardnya terkejut.

"Good bye, idiot," Ucap Gabriel meledek.

"JANGAN BERGERAK!" Teriak salah satu polisi yang sudah siap dengan senjata apinya.

Beberapa orang pun kompak turun dari mobil dan mengambil posisi masing-masing dengan pistol ditangannya.

"TURUNKAN SENJATA!" Teriak salah satu polisi.

Daniel melirik Gabriel yang sedang tersenyum penuh kemenangan di depannya. Ia juga melihat Ray dan Fero yang sedang tersenyum lebar memperlihatkan deretan giginya.

Dangerous DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang