21. Black Killer?

120K 18.8K 3.9K
                                    

Di tengah pening yang ia rasakan, Anna meraba jaketnya. Ia menarik resleting jaket kulitnya itu lalu menepuk bagian dadanya.

Di sana, ada rompi anti peluru yang ia pakai.

Jojo langsung menghela nafas lega. Badannya sudah panas dingin karena kejadian yang baru saja ia saksikan. Sungguh, baru kali ini dirinya mendengarkan suara tembakan secara langsung.

"Tapi lo nggak papa, kan?" Tanya Jojo yang sedang bersimpuh menopang Anna.

Padahal sudah jelas, Anna sedang tidak baik-baik saja. Jojo dengan bodohnya malah bertanya.

Anna memberikan kode kepada Jojo untuk diam dengan telunjuknya. Saat ini, Anna belum bisa mendengarkan apapun. Masih samar di telinganya.

Baku tembak di depan SMA EF masih berlanjut sampai akhirnya mobil jeep berwarna hitam berhenti mendadak di halaman luas itu.

Ray dan Fero keluar dari sana lalu menempatkan dirinya pada posisi masing-masing, melindungi Gabriel yang tengah berlari mendekati Anna.

"Anna, mana yang sakit? Uh?" Gabriel meraih tubuh Anna dari Jojo. Kini giliran dia yang bersimpuh dan menopang Anna.

Anna menarik ujung bibirnya ketika melihat wajah yang tak asing itu datang kepadanya.

"Lo boleh pergi, udah sana bahaya di sini!" Kata Gabriel kepada Jojo.

Lelaki berseragam itu langsung beranjak dan berlari terbirit-birit meninggalkan tempat itu.

"Target berhasil di lumpuhkan." Gabriel mendengar suara dari earpiece yang ia gunakan. Itu pertanda semua penembak runduk yang berada di gedung-gedung besar itu sudah habis tertembak.

Setelah mendengar itu, Gabriel segera bangkit sambil menggendong kekasihnya menuju mobil. Beberapa anggota Dangerous Dragon termasuk Ray dan Fero melindungi mereka ketika sedang berjalan, dengan posisi mengepung.

"M-mantap daya serapnya," Anna mencoba bersuara ketika sudah berada di mobil.

"Sssst, ngga usah bicara!" Tegas Gabriel.

Anna samar-samar dapat mendengar apa yang Gabriel katakan. Telinga yang sempat berdengung beberapa menit itu perlahan kembali menangkap suara di sekitarnya.

"Nggak papa, kan?" Tanya Fero ketika sudah duduk di kursi kemudi.

"Coba di buka dulu rompinya," Suruh Gabriel.

Anna pun membuka jaket kulit yang ia kenakan lalu membuka rompinya.

Ya. Anna memakai seragam, ditambah rompi, ditambah jaket kulit lagi.

"Sakit, ya? Kerasa sakit?" Tanya Ray yang sudah duduk di sebelah Fero.

"Sakit sedikit. Pusing juga. Ternyata gini rasanya ketembak," Jawab Anna sambil tertawa kecil.

"Lah malah becanda." Suara Ray.

"Kitanya panik, dianya biasa aja," Tambah Fero.

"Ssst! Kamu nih!" Sahut Gabriel.

"EKKKHEEEEEMMM, KAMU NIH," Goda Ray, di susul gelak tawa dari Fero.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now