5. Selamat datang, Anna.

143K 23K 6K
                                    

Gabriel melepas kacamatanya dan membuka dua kancing kemeja hitamnya sambil menyetir. Anna yang sedari tadi duduk di dekat lelaki jangkung itu hanya bisa diam, merasakan canggung yang amat luar biasa. Bagaimana tidak? Anna tak kenal siapa dia dan sudah dua kali dirinya di tolong oleh pria ini. Apalagi sekarang mobil mewah yang ia masuki sudah basah dan kotor akibat dirinya.

"Ngga perlu bilang makasih," Anna menoleh. Belum sempat ia mengatakan, lelaki itu malah sudah menyinggungnya.

"Ngga perlu minta maaf juga," Lanjut Gabriel.

Anna menundukkan kepalanya, merasa tak enak dengan Gabriel. Ia mencengkram erat ujung seragamnya karena takut.

Perlahan atap mobil Lamborghini itu terbuka. Anna mendongak, ia semakin tak enak hati. Pasti atapnya dibuka karena bau tak sedap dari badannya, mungkin itu yang ada di benak Anna.

Dirinya hanya bisa pasrah, tak tahu harus berkata apa. Ia bahkan tak berani bertanya kemana dirinya akan dibawa pergi.

Ketika perjalanan mereka sudah memakan waktu sekitar belasan menit, mobil Gabriel berhenti tepat di depan gerbang yang menjulang tinggi. Anna mendapati tiga orang berbadan besar berdiri tegak di depan gerbang tersebut. Ia sedikit tertegun ketika melihat senjata api di masing-masing tangan orang itu.

Gabriel memberikan kode kepada mereka untuk segera membukakan gerbang. Anna bingung harus berbuat apa, jadi dengan spontan dirinya sedikit membungkukkan badan kepada tiga orang mengerikan ini.

Ketika gerbang terbuka, Anna kembali tertegun dengan halaman luas yang ia masuki. Mungkin saat ini dirinya sedang bertanya-tanya, sebenarnya ini tempat apa?

Ada juga bangunan yang menjulang tinggi melebihi gerbang tadi, Anna mendapati 2 orang dengan senjata api ditangannya sedang memantau lokasi dari atas sana.

Anna sempat berfikir lagi, apakah ini tempat dimana semua polisi berkumpul?

Mobil Gabriel berhenti tepat di depan bangunan utama, Markas Dangerous Dragon.

Ah, Jarak dari gerbang menuju markas sedikit jauh. Sekitar satu kilometer mungkin? Tentu saja itu semua wilayah mereka.

"Turun." Anna dengan sigap membuka pintunya dan turun dari mobil ketika Gabriel menyuruhnya.

Ia pun mengikuti kemana Gabriel berjalan. Lelaki itu memberikan kunci kepada dua orang berbadan besar lagi yang sedang berdiri di depan pintu.

"Bersihin mobilnya. Jual.
Pesen mobil yang sama," Ucap Gabriel singkat.

Anna segera membungkuk lagi kepada mereka sambil berjalan masuk mengikuti Gabriel.

Apakah seorang polisi anti dengan mobil yang kotor? Pikir Anna saat itu.

Gadis berseragam itu seketika menghentikan langkahnya ketika melihat dua orang yang sedang terduduk santai di sofa.

Ruangan itu sangat luas. Ah! Tapi bukan itu masalahnya!

Salah satu dari mereka, tak memakai baju memperlihatkan abs di badannya.

Anna sontak menutup mata dan berbalik badan.

Gabriel menoleh melihat Anna lalu memberikan kode kepada Ray untuk segera memakai baju. Ray yang sedang meneguk wiski itu langsung mengambil kemejanya.

"Siapa?" Tanya Fero. Tanpa menjawab, Gabriel langsung merebahkan tubuhnya di dekat Fero. Ia memijat pelan bagian atas hidungnya, merasa sedikit pening.

"Kenapa ngga bilang kalau bawa cewe ke sini?" Tanya Ray dengan tawa kecilnya.

Biasa, si nakal ini selalu semangat kalau bertemu dengan wanita cantik.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now