55. Akhir dari kisah ini [ END ]

114K 10.4K 6K
                                    

Seorang lelaki dengan kaus berwarna hitam menggendong balita perempuan sambil menyapu teras pagi itu. Lengannya terlihat sangat besar dan kekar ketika mengenakan kaus yang sedikit ketat itu.

"Gelar dimana?" Tanya Ray yang baru saja tiba di teras dengan membawa satu tikar.

"Di sini aja," jawab Gabriel yang sedang menyapu sedari tadi.

"Masak apa Anna?" Tanya Gabriel.

"Nggak tau, masak sama Fero noh," jawab Ray seraya mengangkat kedua bahunya.

"Lah Varen dibawa siapa?" Tanya Ray.

"Fero."

"Makanann datanggg," ucap Anna seraya membawa dua piring besar berisikan menu makan pagi ini.

Iya. Seperti yang Anna inginkan semalam. Mereka sarapan bersama-sama di teras belakang rumah. Cuacanya cukup mendukung, cerah dan berangin lembut. Membuat mood keempat orang dewasa itu meningkat.

"Wahhh," suara Ray melihat frittata yang Anna bawa. Piring lainnya terdapat gnocchi yang membuat perut Ray keroncongan saat itu juga. Memang, makanan khas Italia tersebut sungguh menggiurkan.

"Bantuin sono ambil, di dapur masih banyak." Suara Fero yang baru saja datang.

"Lah banyak?" Tanya Ray sambil berjalan menuju dapur.

"Wahhh," sontak Ray membulatkan bibirnya membentuk O ketika mendapati beberapa menu makanan lainnya. Di sana terdapat Lasagna, Carbonara, Avocado Toast, dan tuna sandwich.

"Banyak banget pantesan lama," ucap Ray seraya mengambil satu piring Lasagna dan Carbonara lalu berjalan menuju teras lagi.

•••oOo•••

"BECUS NYAPU NGGAK LO!"

Teriak seorang tahanan yang memakai seragam bernomor 2256. Kakinya terus mendorong seorang lelaki berkulit cerah yang sedang menyapu lapangan luas ini.

"NYAPU YANG BENER!"

Lagi-lagi ia menendang lelaki itu hingga tersungkur ke tanah. Tahanan bernomor 2275 itu memejamkan matanya dan mengeratkan kedua tangannya yang tak sengaja menyentuh rumput. Ia menggenggam erat erat hingga rumput tersebut tercabut.

"Kenapa kalian nggak bunuh gue aja? Mana? Katanya kalian mau bunuh gue?" Tanya seorang lelaki itu. Ia mendongak lalu menoleh kearah tahanan 2256.

Itu Daniel.

"Nggak perlu lo ingetin, itu pasti terjadi," ucap tahanan 2256.

"MAKANYA BUNUH GUE SEKARANG!!!!!"

BUGHHHHHHH!!!!!!!!

Daniel tersungkur ke tanah lagi ketika seorang tahanan lainnya mendaratkan kakinya tepat ke mukanya. Muka yang sebelumnya babak belur itu tambah parah ketika darah tiba-tiba saja mengalir dari hidung Daniel.

"Siapa bilang lo boleh mati tanpa ngerasain sengsara?!" Ucap tahanan yang baru saja menendangnya.

"Nikmatin aja, sisa-sisa hidup lo!"

"Sebentar lagi kita keluar dan sebelum itu gue pastiin lo udah jadi mayat di kamar tahanan lo sendiri," ucapnya lagi kepada Daniel.

Ya. Mereka anggota Dangerous Dragon. Daniel memang masih hidup saat ini. Mereka belum juga menghabisinya. Selama belasan bulan ini mereka menyiksa Daniel mati-matian. Tak peduli posisi Daniel sebagai apa, mereka tetap akan membalas dendam dalam situasi apapun itu.

Tak jarang melihat Daniel berusaha untuk bunuh diri. Membiarkan? Tentu saja tidak. Mereka selalu menggagalkan aksi bunuh diri itu.

Mereka melakukan penyembuhan dan juga penyiksaan.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now