40. Pertengkaran narapidana.

88.9K 15.3K 3K
                                    

"Untung aja gue bisa singikirin wartawan," Gumam Gabriel yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.

"Berita udah keluar nih pasti," Lanjutnya.

Gabriel menghentikan langkahnya ketika mendapati dinding kamarnya ada balon bertuliskan "Welcome Papa iel"

Ia tertawa membacanya.

"Papa?" Gumamnya lalu menggeleng kecil seraya berjalan mendekati ranjang.

Kamarnya tak begitu berantakan daripada ruang tengah tadi. Hanya barang-barangnya saja yang sedikit berpindah tempat.

"Semoga lusa udah beres," Katanya sambil membuka kancing kemejanya.

Setelahnya ia melepas jam tangan berwarna hitam yang melingkar di tangannya. Ketika ia meletakkan jam tangan tersebut, Gabriel mendapati box kecil yang menurutnya bukan miliknya. Ia mengernyitkan dahi mengingat kalimat Anna beberapa jam yang lalu.

"Ini hadiahnya?" Tanya Gabriel sambil meraih box panjang tersebut.

Ia duduk di ranjangnya dengan kancing yang terbuka. Tangannya mulai membuka box ditangannya.

Ah, ternyata hadiah yang menurut Gabriel kecil itu bisa membuatnya berdebar. Gabriel mendapati kertas di dalamnya, ketika ia mengambilnya ada tiga barang kecil yang membuat Gabriel sedikit berharap.

Dalam waktu dua detik, otaknya sudah memberi sinyal bahwa itu adalah sebuah testpack.

Gabriel meraihnya dan meletakkan kertas tadi di kasur. Ia melihat dua garis di tiga testpack yang ia pegang.

Ia tak bisa berkata-kata kali ini, matanya yang sebelumnya kering kini menjadi basah. Air matanya tiba-tiba meleleh begitu saja.

Gabriel mengambil kertas tadi, di dalamnya ada goresan pena dari Anna.

Gabriel mengusap air matanya ketika membaca kalimat terakhir dari surat tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gabriel mengusap air matanya ketika membaca kalimat terakhir dari surat tersebut. Benar, ia harus cepat-cepat menyelesaikan masalah ini. Agar dirinya dapat menikahi wanita itu.

"Maaf, karna aku, kamu jadi masuk penjara," Gumam Gabriel. Beberapa detik setelah itu ia langsung menghela nafasnya dan mengusap air matanya.

Ia berniat untuk memberi kabar gembira ini kepada dua lelaki yang masih berada di lantai satu.

•••oOo•••

Anna menyipitkan matanya ketika matahari yang cukup panas itu mengenai wajahnya. Siang ini, semua narapidana wanita di beri waktu untuk membersihkan lapangan. Di tangan kanan Anna sudah ada sapu lidi yang siap ia gunakan untuk menyapu.

"Duduk aja," Kata seorang wanita di belakangnya. Itu Franda.

"Hm?" Anna menoleh. Setelah beberapa jam berbincang mencurahkan isi hati, mereka berdua jadi lebih akrab.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now