10. Tutup mulut baumu.

133K 23K 9.3K
                                    

3 hari kemudian.

"GOOD MORNING GIRL!" Sapa Ray ketika melihat Anna keluar dari lift.

"Perfect," Puji Fero. Anna terkekeh mendengarnya.

"Aku sedikit nggak nyaman pakai mascara," Kata Anna.

"Cantik kok," Puji Gabriel.

Ah, entah mengapa kali ini perasaan Anna berbeda ketika yang memujinya adalah Gabriel. Sedikit lega.

"Ayo, udah siap kan?" Tanya Ray. Anna mengangguk.

Mereka berempat pun segera keluar markas menuju mobil. Pagi ini ketiga lelaki itu akan mengantarkan Anna ke sekolah. Beruntungnya gadis itu.

Ya, seperti apa yang kalian duga. Anna bergabung bersama mereka. Anna menerima pelatihan dasar selama tiga hari belakangan. Tak terlalu berat, hanya mengembalikan fisik dan merombak cara berfikir Anna. Melawan Flo bukan hal yang sulit.

Tiga hari sudah cukup bagi para pembunuh itu untuk merubah Anna.

Dan hari ini, hari dimana dirinya akan membalas dendam.

"Pagi om," Anna membungkuk menyapa dua orang yang sedang menjaga di depan pintu.

"Semangat," Salah satu darinya memberikan kepalan tangan untuk Anna.

Anna pun mengangguk sambil memberikan balasan ibu jari untuk lelaki itu.

"Gue aja yang bawa," Kata Fero yang mendahului untuk masuk ke dalam mobil maserati ghibli berwarna biru di depan markas.

Ray berlari kecil mendahului Gabriel dan Anna, berniat untuk membukakan pintu untuk Anna.

"Silahkan nyonya," Ray mempersilahkan Anna untuk masuk. Anna terkekeh menanggapinya lalu masuk ke dalam mobil.

"Gue juga dong bukain." Suara Gabriel.

"Silahkan buka sendiri tuan," Jawab Ray dengan santai.

"Shit," Desis Gabriel. Terdengar gelak tawa dari Ray yang sudah siap masuk ke mobil tersebut.

•••oOo•••

Setelah belasan menit Fero menyetir, akhirnya mobil berwarna biru itu sampai tujuan.

Sekolah yang dihuni banyak orang buta dan tuli, SMA EF.

"Gue bukain. Jangan turun dulu!" Ray menghentikan Anna yang mau membuka pintu.

Lelaki jangkung itu segera keluar mobil dan membukakan pintu untuk Anna.

"Silahkan nyonya Gabriel," Ucap Ray yang membuat Anna tertawa kecil, malu.

Fero dan Gabriel juga ikut keluar dari mobil.

Beberapa siswa dan siswi yang sedang melintas terlihat sedang mengamati Anna. Mereka berbisik membicarakan yang tidak-tidak tentang Anna.

Biasa, manusia.

"Semangat, ya?" Suara Fero yang sedang bersandar di mobil.

"Pasti," Jawab Anna.

Gabriel berjalan mendekati Anna, lalu mengacak-acak rambutnya.

"Semangat, jangan kaya kemaren lagi," Kata Gabriel.

"Jadi berantakan, bego!" Seru Ray.

Dangerous DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang