29. Pemusnahan hama.

99.2K 16.7K 8.2K
                                    

Seperti apa yang Gabriel katakan, hari ini adalah hari dimana mereka akan menyingkirkan Boy dan Helena. Empat hari terkurung tanpa makan, sudah cukup bagi Gabriel.

Operasi akan benar-benar dimulai.

Tepat pukul sembilan pagi, mereka sudah siap dengan benda-benda tajam untuk menghabisi Helena.

Ah, Boy?

Dia tidak akan dianiaya. Dangerous Dragon akan memaksa Boy untuk gantung diri. Surat untuk menyempurnakan rekayasa itu pun sudah siap.

Ray yang menyiapkannya beberapa hari yang lalu. Ia menggunakan alat khusus untuk menyamakan tulisan Boy sampai 99,9%

Boy akan di buat gantung diri karena depresi telah kehilangan orang tuanya dan Helena yang tak ingin lagi bertemu dengannya.

Alasan itu mungkin sudah cukup untuk menjadi alibi jika saja Anna menjadi tersangka, bukan?

"Pagi bos!" Sapa anak buah Gabriel ketika ia mendapati dua orang muncul dari balik lift.

"Udah siap semua?" Tanya Gabriel.

"Sudah bos!" Jawab lelaki itu.

"Langsung bawa Boy ke tempat yang kemarin gue bilang, kalian aja yang urus. Gue sama yang lain ngurus Helena," Kata Gabriel sambil berjalan menuju ruang tengah dibuntuti oleh Anna.

"Aman?" Tanya Gabriel kepada Fero yang sedang menata beberapa benda tajam.

"Aman."

"Udah sana! Kurang dari jam 11 harus clear," Titah Gabriel kepada anak buahnya.

"Baik bos!" Lelaki dengan pakaian hitam itu membungkukkan badan lalu melenggang pergi menuju luar markas, untuk mengurus kematian Boy.

"Wahhh, ini buat apa?" Tanya Anna sambil memegang benda tajam yang bentuknya seperti garpu.

"Buat hancurin muka Helena," Jawab Gabriel sambil duduk di sofa.

"Boleh aku aja yang lakuin?" Tanya Anna. Gabriel sempat memasang wajah berfikir.

"Terserah kamu." Akhirnya ia menyetujuinya.

"Udah siap semua, ayo." Suara Fero.

Gabriel tak menjawab. Ia meraih pigura yang berada di meja dekat sofa.

Di sana ada foto Ray.

"Gue singkirin dia dulu man," Gumam Gabriel di depan foto Ray yang sedang tersenyum lebar.

Anna berjalan lalu meraih pigura itu dari tangan Gabriel.

CUP!

Anna mengecup foto itu.

"Anna yang bakal bunuh Helena. Abang harus liat!" Seru Anna sambil tersenyum.

Fero tertawa kecil melihatnya. Akhirnya, mereka bisa sedikit lebih ikhlas ditinggalkan oleh si perusak suasana itu.

"Ayo," Kata Fero sambil berjalan mendahului Gabriel dan Anna.

•••oOo•••

"Buka," Titah Fero kepada penjaga ruang kematian yang Helena tempati.

Fero, Gabriel, dan Anna masuk ke ruangan tersebut ketika pintu telah dibuka. Di sana, mereka melihat Helena yang sudah terkulai dengan kaki yang terpasung.

Anna menarik senyum miringnya ketika Helena menatapnya.

"Lama nggak ketemu," Kata Anna kepada kakaknya.

Dangerous Dragonحيث تعيش القصص. اكتشف الآن