11. Masih dalam pelatihan.

134K 22.8K 6.4K
                                    

Anna berjalan keluar dari sekolahnya ketika waktu pulang sudah tiba. Langkahnya sengaja ia hentikan di tengah-tengah lapangan yang sedang ia lewati.

Anna menghembuskan nafasnya dan menatap ke langit dengan mata tertutup. Menikmati kebebasan yang sudah lama tak ia rasakan.

Ia pun kembali membuka matanya dan berbalik badan. Dapat ia lihat beberapa teman sekelasnya kini sedang menatapnya lewat jendela lantai tiga itu.

Anna menarik senyum miringnya, lalu mengeluarkan tangan yang sejak tadi ia sembunyikan di dalam saku jaketnya. Ia memberikan kedua jari tengahnya kepada semua teman yang ada di balik jendela itu.

Setelah itu kembali berjalan keluar sekolah.

Sejak pagi tadi, tak ada satu pun orang yang berani mengolok-oloknya. Bahkan teman-teman Flo sekalipun.

Beberapa dari mereka takut dan sisanya mengatakan bahwa Anna sudah gila.

Memang Anna sudah gila.

Sia-sia para pembunuh itu melatihnya dalam tiga hari kalau tidak membuatnya jadi gila.

Entah apa yang akan terjadi setelah hari ini, Anna sudah siap dengan semua kemungkinan yang ada. Kemungkinan terburuk sekalipun.

Akhirnya, sifat lamanya kembali. Ketakutannya untuk melawan para bedebah itu sudah hilang ditelan dendam.

Anna bukan kalah soal melawan fisik.

Ia hanya kalah nyali. Walaupun dirinya jago bela diri, dia tetap saja takut kalau melawan anak dari Wali Kota Dalles. Ia takut tak ada yang akan mendukungnya.

Tapi sekarang dirinya tak lagi khawatir soal itu, karena sekarang ia memiliki keluarga baru yang dapat diandalkan.

Ah, iya. Anna belum selesai dalam pelatihan. Jangan kira Anna mampu menguasai pelatihan dari para pembunuh itu hanya dalam tiga hari. Tidak!

Anna sekarang pun masih berlatih. Berlatih untuk menghadapi perang yang sebenarnya.

Jangan terlalu kaget, kalau nantinya Wali Kota Dalles menunjukkan taringnya.

Karena kisah ini memang belum di mulai.

Siang itu, Anna berhenti di halaman sekolahnya. Ia menyisir rambutnya menggunakan jari. Bola mata Anna terlihat sedang menatap kearah gedung-gedung di dekat SMA EF.

Itulah yang Fero ucapkan. Amati sekitarmu, kalau tak mau mati di tempat.

Matanya harus dilatih sejeli mungkin. Barangkali ada penembak runduk di rooftop dekat SMA EF?

Seperti yang dilakukan Gabriel beberapa waktu lalu.

Ketika Anna sudah memastikan sekitarnya baik-baik saja, ia hendak berjalan lagi. Namun langkahnya terhenti ketika sebuah pistol mendekat kearah pelipisnya.

Ah, ini bagian dari pelatihan.

Anna masih terdiam di tempat, ia mencoba tenang dengan matanya yang sedikit melirik posisi targetnya.

Hingga tiba waktunya dia menyerang. Dengan cepat Anna meraih pistol tersebut sambil menangkis lawannya. Tangkisan itu biasa di sebut uke dalam kyokushin karate.

Anna mengarahkan pistol ke atas lalu dalam waktu 2 detik dirinya menarik kokang pistol tersebut hingga magazennya lepas.

Alhasil pistol lawannya sudah tak berguna karena pelurunya sudah jatuh.

Ia mendapati Gabriel di dekatnya.

"Baru aja pulang sekolah udah mulai aja," Kata Anna kepada Gabriel.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now