19. Carlos.

132K 20.3K 9.3K
                                    

Pagi ini Anna bangun lebih dulu. Ia langsung membuka jendela kamar Gabriel, membiarkan matahari pagi menembus jendela dan mengenai Gabriel yang masih tidur itu. Tak lupa, Anna mematikan AC. Ini adalah cara untuk membangunkan seseorang di pagi hari. Setelah melakukan ritual pagi itu, Anna kembali naik ke ranjang.

Ia melihat lelaki di depannya masih tertidur pulas. Anna tersenyum manis lalu

CUP!

Anna mengecup pipi Gabriel. Yang dicium belum juga bangun. Anna kembali tersenyum jail.

CUP!

CUP!

CUP!

CUP!

Berkali-kali Anna mendaratkan bibirnya ke pipi Gabriel. Berharap kekasihnya itu bangun.

Gabriel mengerjapkan matanya dan perlahan membukanya. Ia sempat terkejut karena tiba-tiba ia sudah melihat Anna di depannya. Beberapa detik kemudian, dia baru ingat. Semalam memang dirinya tidur berdua

bersama kekasihnya.

Gabriel kembali menutup matanya lalu melingkarkan tangannya ke badan Anna.

"Ayo bangun!" Pekik Anna. Gabriel masih tak mau bicara, dia menenggelamkan wajahnya di pelukan Anna.

"Gelii ih." Anna tertawa kecil.

"Aku mau sekolah, ya!" Kata Anna.

"Bentar lagi," Kata Gabriel manja di dalam pelukan wanita itu.

"Ielllll," Panggil Anna.

"Aaaaahhhh. Bentaarrrrrrr," Rengek Gabriel.

Ternyata seorang pembunuh juga bisa manja. Ah, mereka saja sudah menemukan cintanya. Kamu yang baca kenapa belum?

"Iel, udah jam enam loh," Ucap Anna.

Gabriel menatap Anna. Tangannya masih enggan untuk berganti posisi.

"Udah jam enam," Ulang Anna sambil tertawa kecil. Gabriel memanyunkan bibirnya, membuat Anna kembali tertawa.

"Yaudah cium dulu." Gabriel memalingkan wajahnya ke samping, membiarkan Anna mengecup pipinya.

"Cih." Suara Anna.

CUP!

"Satunya belum." Gabriel mengubah posisinya. Membiarkan Anna mengecup pipinya yang lain.

CUP!

"Udah?" Tanya Anna. Gabriel mengangguk lalu melepaskan tangannya.

"Aku siap-siap dulu, ya." Anna beranjak dari kasur lalu berjalan menuju pintu.

"Ahhhhh, sini peluk dulu bentaran aja." Suara Gabriel yang mampu menghentikan langkah Anna. Anna menoleh, mendapati Gabriel sedang nyengir.

"Bentaran aja," Ulang Gabriel.

Anna tertawa kecil lalu mendekati lelaki itu lagi. Ia merentangkan kedua tangannya di dekat ranjang, membiarkan Gabriel memeluknya untuk beberapa menit sebelum dirinya benar-benar meninggalkan kamar Gabriel.

Padahal hanya di tinggal mandi.

•••oOo•••

"Wahhhhhhhh, siapa yang masak?" Tanya Anna ketika ia sampai di dapur.

Di atas meja makan sudah ada banyak menu sarapan. Ada kentang goreng, daging asap, roti panggang dan telur ceplok setengah matang.

Perpaduan bau dari beberapa menu itu membuat perut Anna keroncongan. Apalagi roti panggang yang sudah dari tadi ia lirik.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now