14. Musuh mulai bertindak.

134K 20.2K 2.3K
                                    

"AAAAAHHHHHHHHHHH!!!!!"

PIAARRRRRRR!!!!

Vanya melemparkan gelasnya ke arah dinding. Boy dan Helena hanya bisa diam menyaksikan mamanya yang sedang marah itu.

"KENAPA ANNA JADI SEPERTI ITUUUUU?!!!!"

"KENAPAAAAA????????!!!!!" Vanya masih saja berteriak sedari tadi.

"DIA BAHKAN NGGAK PENASARAN SAMA KEADAAN PAPANYA."

"KARNA DIA TAU KITA NGGAK BAKAL BUNUH SI TUA ITU SEBELUM KAMU JADI PEMILIK PERUSAHAANNYAAAAAA." Vanya menatap Boy.

"Mama tenang," Ucap Helena.

"Gimana mama bisa tenang??? Kita kalahh Helenaaa," Jawab Vanya.

"Kita nggak akan kalah, ma." Suara Boy.

"Bener kata kak Boy," Sahut Helena.

"Katanya mama mau suruh orang?" Tanya Boy.

"Siapa? SIAPA YANG HARUS MAMA SURUHHH?!!!"

"Helena ada temen yang bisa mama andalin buat bunuh Anna," Sahut Helena.

"Uh?" Suara Vanya.

"Kita buat Anna berontak dulu. Sampai pikiran dia keganggu," Kata Helena.

"Caranya?" Tanya Boy.

•••oOo•••


"Ah, aku mau buat taco dulu. Iel belum makan, kan?" Ucap Anna berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

Gabriel enggan berpindah, ia menghalangi Anna yang ingin beranjak dari duduknya.

"Minggir iel, aku mau masak."

Gabriel masih diam menatap wajah Anna dengan posisinya yang membungkuk itu.

"Jawab dulu," Kata Gabriel.

"Jawab apa?" Tanya Anna, pura-pura lupa.

"Jangan berlagak lupa." Anna semakin malu dengan situasi canggung ini.
"Jangan mikir yang aneh-aneh juga."

"Uh?" Suara Anna.

"Aku cuma minta kamu tidur di sini biar aku nggak khawatir lagi. Tidur di sofa maksudnya," Kata Gabriel. Anna tertawa, kikuk.

Mungkin saat ini dia sedang menggerutu di dalam hati karena kepercayaan dirinya.

"Ahh. Iya," Jawab Anna.
"Aku juga mikir gitu. Iya. Yaudah. Minggir. Aku mau masak," Anna terlihat salah tingkah.

Gabriel hanya tersenyum tipis lalu membiarkan Anna pergi dari kamarnya.

•••oOo•••


Malam ini sudah menunjukkan pukul setengah 11 malam dan keempat berandal itu masih berkumpul di ruang tengah. Setelah makan malam, mereka berniat menyusun rencana untuk beberapa hari ke depan.

"Jadi, bokap lo nggak akan di singkirin Vanya, kan?" Tanya Ray. Anna mengangguk.

"Kak Boy belum jadi Direktur utama," Jawab Anna.
"Dan aku masih hidup."

"Oke, jadi ini bakal lebih gampang. Kita tinggal buat lo di kenal sama orang penting di perusahaan bokap lo," Balas Ray.

"Wali Kota nggak akan muncul dalam waktu dekat," Sahut Gabriel sambil menunjuk foto Wali Kota Dalles yang tertempel di papan.

"Bener, kita harus mancing supaya dia keluar." Suara Fero.

"Siapa yang mancing?" Tanya Anna.

"LO." Ketiga lelaki itu menjawab dengan kompak.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now