32. Selamat datang, Tuan.

104K 15.1K 3.8K
                                    

"ANNA."

Suara berat itu tetap tak membuat Anna berganti posisi. Tangannya masih melingkar di tubuh jangkung milik Gabriel. Sejak siang tadi, ia tak memperbolehkan Gabriel keluar dari kamar.

Katanya, ia ingin memeluk Gabriel sebelum kekasihnya itu pergi ke Italia. Padahal, masih besok pagi keberangkatannya.

Ah, iya. Semalam Anna dan Gabriel sempat membicarakan soal GH Group. Dangerous Dragon hampir lupa kalau Anna belum resmi menjadi CEO. Selain bertemu dengan Flo, mungkin sepulang dari Italia mereka akan mengurus perusahaan tersebut.

Singgahlah lebih lama, kisah ini belum sepenuhnya berakhir.

"Nggak mau." Anna malah semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku mau siapin baju dulu, sayang." Suara Gabriel sambil tersenyum gemas. Sudah hampir 2 jam mereka duduk di atas ranjang dengan posisi seperti ini.

"Ntar aku yang siapin. Aku mau peluk kamu sebentar," Jawab Anna.

"Kan semalem udah, ini tadi juga udah," Balas Gabriel.

"Fero nunggu tuh di bawah, mau nyusun jadwal di Italia dulu," Lanjutnya.

Akhirnya, Anna mulai mengendorkan tangannya sambil menghela nafas kasar.

"Sini," Ucap Gabriel sambil memegang kedua pipi Anna.

CUP!

Gabriel mencium bibir Anna.

CUP!

CUP!

Gabriel mencium kedua pipi Anna.

"Mana lagi? Hm?" Tanya Gabriel.

CUP!

CUP!

Lelaki itu mencium kening dan hidung Anna.

"Udah, ya?" Tanya Gabriel.
"Aku mau ke bawah dulu rundingan sama Fero," Lanjutnya.

"Nanti langsung ke atas lagi," Titah Anna. Gabriel menarik ujung bibirnya.

"Iyaaaa ih. Kamu kenapa sih manja banget belakangan ini," Jawab Gabriel sambil beranjak.

"Aku siapin dulu baju-bajunya kalau gitu," Ucap Anna, beranjak dari ranjang juga.

"Bentar, ya."

Suara Gabriel sebelum dia benar-benar pergi dari kamarnya. Ketika lelaki itu menghilang dari balik pintu, Anna segera meraih ponselnya.

Ia ingin mengetikkan sesuatu, namun matanya sedikit salah fokus dengan trending hari ini.

Ditemukannya mayat tanpa busana.

Anna puas sekali membacanya. Setelah membuka trending tersebut untuk beberapa detik, ia pun kembali fokus dengan tujuan awalnya, mencari nama untuk bayi perempuan dan laki-laki.

Walaupun belum pasti, Anna ingin saja memikirkan nama untuk baby Naiel.

"Iel pengennya cowok dulu," Gumam Anna sambil menggulir layar ponselnya.

"Tapi aku pengennya cewek dulu," Gumam Anna lagi.

Ketika wanita itu masih asyik memilih nama yang cocok untuk calon bayinya, tiba-tiba saja ponselnya berdering. Di sana, tertulis Nomor Pribadi sedang menelponnya.

Tanpa berfikir panjang, Anna langsung menerima panggilan tersebut. Tak lupa ia rekam terlebih dahulu.

"Halo?" Anna memulai pembicaraan.

Dangerous DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang