18. Kecupan Sang Ratu untuk Raja.

137K 20.7K 5.3K
                                    

Hari kian silam. Anna sudah bekerja keras dari pagi untuk membangkitkan fisiknya yang telah lama tak ia latih itu. Walaupun ia bilang setiap malam sudah berlatih tinju, tetap saja Anna belum terlalu jago dalam bela diri. Apalagi bela diri pisau dan menembak.

Kini, dia sedang latihan bela diri pisau bersama Gabriel. Itu yang terakhir. Ia harap agar waktu cepat berlalu, tubuhnya sudah sangat merindukan kasur empuk di kamarnya.

Untung saja, waktunya sudah hampir habis. Tinggal 10 menit lagi ia berlatih.

Anna dan Gabriel saling menyerang dengan spidol ditangan masing-masing. Hanya untuk eksperimen kecil agar Gabriel tahu, bagian mana saja yang sudah berhasil Anna tusuk.

Kaus putih yang Anna kenakan sudah hampir seluruhnya basah, terkena keringat dari tubuh Anna. Bagaimana tidak? Anna istirahat hanya saat makan, minum, dan mengembalikan nafas normalnya. Selain itu, tidak diperbolehkan istirahat.

Yah, memang harus seperti itu. Mengingat waktu Anna yang tak banyak.

"Udah," Ucap Gabriel menghentikan latihan malam ini. Anna menjauhkan tubuhnya dari Gabriel lalu mengelap keringat di dahinya menggunakan handuk kecil.

"Wuh!" Pekik Anna merasakan lelah yang amat luar biasa.

"Habis ini langsung tidur, besok mau langsung masuk?" Tanya Gabriel.

"Nggak, langsung ketemu aja sama yang nyari aku." Anna mengikat ulang rambutnya yang berantakan itu.

Gabriel sedikit kikuk melihatnya. Entah mengapa ketika melihat wanita sedang mengikat rambut, dirinya merasa tak nyaman. Apalagi sekarang, Anna yang melakukan itu.

"C-carlos?" Gabriel sedikit mengalihkan pandangannya membelakangi Anna.

"Namanya Carlos?" Tanya Anna.

"Gimana bisa lo nggak tau nama wali kota sendiri?" Tanya Gabriel.

Anna selesai mengikat rambutnya lalu tertawa kecil. "Aku kan baru pindah satu tahun lalu, lagian nggak kepo juga," Jawab Anna.

"Fokus ke Jojo sama Flo. Lainnya udah cukup diancem aja, mereka nggak aneh-aneh kan ke lo?" Tanya Gabriel. Anna mengangguk.

"Yang parah emang cuma Jojo sama Flo. Lainnya aku masih bisa maafin," Jawab Anna.

"Aku ke kamar dulu ya," Kata Anna berjalan meninggalkan ruangan khusus untuk latihan bela diri itu.

"Anna," Panggil Gabriel.

"Ya?" Anna berbalik badan.

Gabriel terdiam beberapa detik, sedikit menggaruk kepalanya yang tak gatal itu. "Ah, nggak jadi. Nanti aja."

"Ih gimana sih," Cibir Anna lalu kembali berjalan meninggalkan Gabriel.

"Dia pura-pura nggak peka atau emang nggak peka, sih?" Gumam Gabriel kesal.

•••oOo•••

Fero dan Ray sedang menunggu kedatangan Gabriel di ruang tengah. Seperti biasa, malam ini mereka memutuskan untuk berunding lagi. Tanpa Anna. Yah, para lelaki itu membiarkan Anna untuk istirahat cukup malam ini.

"Udah yakin kan kalau Helena itu Belezza?" Tanya Fero sambil melingkari foto Helena menggunakan spiol berwarna merah.

"Iya, gue masih nggak percaya sebenernya." Ray menghembuskan asap rokoknya.

"Udah selesai cari tau hubungan dia sama Mark?" Tanya Fero. Ray mengangguk sambil mematikan rokoknya.

"Mereka pacaran," Kata Ray.

Dangerous DragonWhere stories live. Discover now