15| Accept and Improve

500 78 18
                                    

Selamat membaca

Taehyung menyeka rambutnya di tengah langkahnya yang baru saja meninggalkan kamar mandi. Mendadak atensinya dengan sengaja menghentikan langkahnya serta mengurungkan niatnya untuk segera kembali ke dalam kamar untuk lekas beristirahat.

Senyumnya terkulum manis tatkala menyadari Shena yang sedang menikmati salah satu serial drama di ruang keluarga. Taehyung lantas menghampirinya, lalu duduk di samping gadis yang hanya menyambutnya dengan tatapan tajam.

"Kau tidak makan malam? Aku meluangkan waktu untuk memasak setelah pulang kerja,"ucap Taehyung padanya.

"Aku kan sudah bilang, tidak perlu memasak untukku," jawab Shena tanpa melirik ke arahnya.

Lantas suara gumaman dari lelaki dengan aroma segar itu terdengar seakan tengah menggoda Shena, "Aku tidak memasak untukmu. Itu sisa makananku." Kemudian Taehyung berdiri dan tersenyum, "Makanlah. Kau tidak sedang diet, kan? Jangan membuang makanannya lagi!" ucapnya dengan kekehan meledek seraya melangkah pergi ke arah Shena yang sukses mendidih.

Makanan sisa? Yang benar saja!

"Hiya! Bahkan masakanku jauh lebih enak daripada dirimu! Jadi, untuk apa aku menyentuh makanan sisa itu?! Aish!"

****

"Sayang! Kau pasti lelah sekali ya?!"

Mimpi itu buyar seketika saat Taehyung terbangun dari tidurnya. Dia menengadah seraya berembus kasar, lalu terkekeh dalam pejaman.

"Apa-apaan ini? Mimpi itu lagi," ucapnya. "Bagaimana bisa tokoku bisa seramai itu? Bahkan ada anak kecil yang sedang memegang balon. Apa beberapa tahun ke depan tokoku juga menyediakan jasa penitipan anak?" imbuhnya lagi seraya terkekeh tidak percaya.

Setelah hampir lima menit ia merenungi mimpinya yang terus menerus menemani tidurnya, ia pun dengan bersemangat beranjak dari ranjang, seolah sedang ingin memastikan sesuatu. Dengan sorot mata begitu penasaran pun Taehyung berhati-hati melangkah keluar kamar dan menuju ruang makan.

Dugaannya semakin nyata tatkala ia mendengar suasana ruang makan yang sedikit sibuk, hingga akhirnya ia tersenyum dibalik pilar pembatas ruang keluarga dan ruang makan.

Dia melihat Shena yang diam-diam sedang menikmati makan tengah malamnya. Shena selalu begitu sejak ia melarang Taehyung untuk memasak. Shena tidak pernah menyentuh masakan Taehyung di depan lelaki itu, dia pun selalu mengaku bahwa masakan Taehyung sudah dibuang saat dia mencuci piring, bahkan gadis itu berkata kepada Taehyung bahwa dia tidak terbiasa makan malam, sehingga dia selalu makan di Restoran saat pulang sekolah bersama teman-temannya.

Namun malam ini, atas rasa penasaran yang besar Taehyung pun dapat membuktikan dugaannya. Lelaki ikal itu lantas menarik satu sudut bibirnya dengan perasaan lega.

Bukankah dengan begini, perlahan Shena mulai menerima dirinya?

Entahlah, yang jelas Shena sudah mulai membutuhkannya.

Tanpa mengurangi senyum yang sudah menetap manis pada wajah Taehyung, lelaki itu lantas kembali ke kamarnya dengan gembira.

****

Shena berjalan menuruni anak tangga seraya menguncir rambutnya. Dari kejauhan ia melihat Taehyung tengah duduk di meja makan seraya menikmati sarapannya. Shena lalu mengambil gelas kaca, menuangkan jus buah ke dalamnya untuk segera ia minum.

Taehyung yang masih mengunyah pun meliriknya sekilas, sebelum akhirnya ia berujar, "Ah kenyang. Makananku bersisa." Dan lagi, dia melirik Shena yang sepertinya sedang menyimak keluhannya, "Shena-ssi, aku harus ke toko. Aku yakin kau tidak akan memakan masakanku sekalipun aku menawarkannya padamu. Jadi, bisa tolong buang makanannya?" tanya Taehyung. Sebenarnya Taehyung sengaja melakukan ini agar Shena memakan masakannya setelah ia pergi nantinya.

AUGURYWhere stories live. Discover now