43| Be Over

540 80 127
                                    

Kalian belum tidurkan? Maaf ya aku agak lama karena worknya bermasalah, aku harus ngedit ulang karena beberapa kata tiba-tiba gada spasinya:(

Oke, Selamat membaca♡

Perkuliahan Shena telah selesai pukul sepuluh pagi, begitu cepat, tidak seperti biasanya. Di perjalanan pulang, Shena merasa enggan untuk melangkah menuju rumah, ia justru kembali menapaki Treefpunkt.

Shena menekuk kedua alisnya saat melihat tidak menemukan kakek Jalyo dan Jowha di Treefpunkt. Namun saat seorang karyawan berjalan melewatinya, Shena langsung bertanya dan dia mendapatkan jawaban dari sang karyawan bahwa kakek dan Jowha sedang mengambil hari libur. Sambil berdecak kesal dan kebingungan, Shena lantas meraih ponselnya untuk menghubungi Jowha.

"HM!SHENA-SSI!!!"

Shena tampak cemberut saat mendengar jawaban Jowha yang begitu semangat.

"Kau dimana? Kenapa tiba-tiba mengambil cuti?!"

"Kenapa kau bertanya? Bukankah kau yang mengajak kami untuk liburan?! Ayo cepat persiapkan dirimu! Kau hanya memiliki waktu satu jam! Aku dan kakek sudah menunggumu di depan rumah."

Shenamembola bersamaan dengan senyum yang telah mengembang.

"Kau serius?! Ya!!! Aku tidak bercanda!!"

"Oh, Bae Shena! Kau dimana?! Aku sudah menunggumu bersama Jowha di depan rumah, tapi mengapa kau tidak sampai-sampai?"

Mendengar suara kakek, Shena lantas mempercepat langkahnya untuk segera pulang.

"299951. Kakek bisa membuka pintunya dengan angka itu, lalu duduk lah bersama Jowha didalam rumah."

"Jowha, 29..."

"9951.."Shena mengulanginya saat kakek terdengar melupakan angka selanjutnya.

"9951." Lalu terdengar suara tombol pintu yang telah ditekan oleh Jowha.

"Sudah terbuka."

"Kalau begitu aku akan segera datang. Kakek dan Jowha menunggulah dengan nyaman disana."

Shena mengembangkan senyum bahagianya. Dia tidak menyangka bahwa kakek dan Jowha akan setuju dengan ajakan liburannya yang baru saja ia ajukan tadi malam, saat ia datang ke Treefpunkt ketika baru saja mendapatkan telepon dari Taehyung yang memberi tahu kepadanya bahwa lelaki itu tidak pulang.

***

Shena merasa dirinya baru saja diculik oleh kakek Jalyo dan Jowha. Bayangkan saja kedua lelaki itu ternyata tidak memberikan waktu sedikitpun untuk Shena mengemas beberapa barang. Sesampainya di rumah, Shena justru langsung dibawa masuk kedalam mobil, tanpa membawa apapun selain tas kuliahnya.

"Yang benar saja, apa kalian benar-benar tidak mengasihaniku? Baju kuliahku ini terlalu formal untuk dipakai jalan-jalan," gerutu Shena yang entah sudah keberapa kali.

"Kau tenang saja! Kami sudah mempersiapkan segalanya," jawab Jowha yang duduk disamping Shena. Sementara kakek Jalyo yang duduk di samping supir hanyamengangguk sambil terkekeh pelan.

"Mempersiapkan segalanya? Memangnya apa yang perlu dipersiapkan?" tanya Shena yang telah mengernyitkan kening kebingungan.

"Contohnya saja seperti menyiapkan obat anti mabuk." Lalu Jowha bersandar pada kursi seraya melipat kedua tangannya ke depan dada dan menutup mata.

"Ya! Apa maksudmu? Memangnya kita akan kemana?" Shena memukul Jowha yang telah berpura-pura tertidur.

"Ya! Jowha-ssi. Aish! Menyebalkan sekali." Kini dia merengek kepada kakek Jalyo yang berada di depannya.

AUGURYWhere stories live. Discover now