51| Hello, My Spring!

539 97 82
                                    

Hailooo!
Aaa! Akhirnya aku bisa menyapa kalian di wattpad🥺 kangen sekali!!!
Sudah hampir genap satu bulan ya sepertinya aku tidak muncul di lapak ini:(

Maaf ya geng! Bukan aku yang mau:( tapi tiba-tiba wattpadku gak mau login. Udah frustasi banget, takut gak bisa balik wattpad ini. Sampai nanya sama temen-temen di IG:' untung beberapa dari kalian banyak yang support dan nenangin aku. Jadi aku tetap optimis untuk mengusahakan supaya wattpad ini balik. Dan Alhamdulillah balik hari minggu kemarin!!! Yeay:')))

Mau bilang dari sekarang ya, kalian yang minta supaya aku double update, pls aku gak ada nulis Augury sejak wattpadku menghilang, aku jadi mikirin gimana cara wattpad ini biar balik. Dan pastinya aku galau sepanjang hari mikirin wattpad ini🥺

Tapi InsyaAllah bulan Ramadhan aku usahain update juga yaaa♡

Terimakasih atas pengertiannya!
Borahaee💜💜💜

Selamat membaca

Maple masih menggugurkan daun kuning kemerahannya malam ini, jatuh dan terbang menyapa sepasang orang dewasa yang masih saling bertatapan dalam keadaan duduk di pinggir jalan.

Manik Taehyung bergetar kala jaraknya begitu dekat untuk menatap hazel Shena yang berkilat-kilat akibat pantulan cahaya lampu jalan. Ini adalah pertama kalinya ia kembali menatap Shena dengan jarak sedekat ini setelah mereka memutuskan untuk berpisah. Dan tatapan itu sukses mengaduk rasa rindu yang Taehyung simpan sejak lama di relung hatinya. Perasaan enggan untuk mengalihkan pandangannya pun menguasai hatinya, sehingga ia masih terus menatap Shena yang masih mematung selama hampir tiga menit.

"T-Taehyung?"

Kesempatannya untuk terus menatap Shena yang begitu ia rindukan pun telah berakhir kala Shena bersuara. Lelaki itu segera beranjak dan pergi. Tidak memperlambat maupun menghentikan langkahnya sedikit pun, dia hanya ingin memastikan untuk pergi secepat mungkin yang ia bisa sebelum keadaan menjadi semakin rumit.

Shena sendiri tidak mengerti keadaan seperti apa yang ia rasakan saat ini. Dia hanya terdiam menatap Taehyung yang terus menjauh darinya, meskipun sebenarnya ia merasa telah melewatkan keberuntungannya karena telah bertemu lagi dengan Taehyung.

Andai saja Shena bisa menahannya pergi. Shena sangat ingin melakukannya.

****

Dua minggu setelah Shena bertemu dengan Taehyung, akhirnya Shena memutuskan untuk kesini,  kesebuah bangunan yang tampaknya menjadi lebih besar dari yang ia tahu sebelumnya. Lantas ia masuk ke dalam bangunan itu, setelah mengembus napas untuk menenangkan degup jantung yang tidak seirama.

Meskipun tempat itu menjadi lebih besar dari sebelumnya, namun setiap ornamen dan dekorasinya tidak berubah sedikitpun, justru beberapa ruangan yang baru pun ikut menyesuaikan dari desain bangunan lama---desain yang ia gambar sendiri dan ia ajukan langsung kepada pemilik bangunan kafe ini. Iya, pemilik kafe yang pernah begitu ia cintai.

Ketika Shena melangkah masuk, seluruh tatapan karyawan baru pun tertuju padanya. Sementara Shena masih tenggelam pada setiap sisi kafe yang meninggalkan banyak kenangan.

"Permisi! Maaf kafe ini masih tutup." Seorang karyawan dengan seragam pelayan pun menghampiri Shena. Lantas Shena mengangkat kedua alis matanya kala ia tersadar dari lamunannya.

"Oh? Hm, bisakah aku---"

"Shena-ssi?!"

Semua mata tertuju pada sumber suara yang terdengar dari dapur. Lantas mereka menoleh ke arah sumber suara itu.

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang