33| A Special Wife

742 81 41
                                    

Hai! Hehe.
Apa kabar, Geng?

.


.

.
.
.

Taehyung dengan sengaja membuka jendela mobilnya, lalu merentangkan sebelah tangannya guna menikmati udara kota Daegu, tempat kelahirannya.

"Kenapa kita singgah ke Daegu? Kau tidak lelah ya setelah berlibur di Jeju?" tanya Shena yang sudah menatap Taehyung kesal.

"Ingin mengenalkan kampung halaman suamimu," jawab Taehyung tanpa membalas tatapan Shena.

Shena tidak menjawab, dia hanya bergumam tanpa arti sembari melempar fokusnya ke luar jendela. Setelahnya, mereka kembali menikmati perjalanan.

Mobil melaju pelan saat mereka memasuki perumahan dengan jalanan yang tidak terlalu lebar. Dan tiba-tiba, Taehyung menghentikan mobilnya di depan rumah yang cukup besar.

"Aku tidak bisa membawamu ke dalam. Tapi, di sinilah aku lahir dan tumbuh bersama keluargaku."

Mendengar penjelasan itu, Shena lantas menaruh fokusnya pada rumah yang berada tepat di depannya. Rumah yang dikelilingi pagar kayu jati tidak terlalu menjulang. Bertipe sedikit tua, namun terlihat bersih dan terawat.

Jika Shena bisa perjelas, rumah masa kecil Taehyung adalah salah satu yang terbesar di perumahan itu.

"Apakah ada yang menempati rumah itu? Kenapa rapi sekali?" tanya Shena yang masih menatap rumah itu. Dan sebelum Taehyung menjawab pertanyaannya, seorang lelaki remaja baru saja keluar dari pagar jati, disusul pula dengan seorang lelaki paruh baya yang berdiri di ambang pagar.

Samar-samar, mereka dapat mendengarkan percakapan kedua orang itu karena jarak yang cukup dekat. Langkah lelaki remaja itu berhenti ketika namanya dipanggil oleh lelaki paruh baya yang kemungkinan besar adalah ayahnya.

"Kau masih marah dengan ayah?"

Lantas lelaki remaja itu membalikkan tubuhnya ke arah sang ayah. Dan dia menggeleng ragu.

"Tapi ayah marah, akan selalu marah jika kau masih melakukannya lagi. Berhentilah! Semua demi kebaikanmu." Lelaki paruh baya itu menepuk bahu putranya sebelum sang putra mengangguk dan melangkah pergi meninggalkannya.

"Woo In Ju! Semangat! Ayah akan mendukungmu!"

Setelah Shena menyimak percakapan singkat itu, dia pun menoleh ke arah Taehyung yang mengulas senyum tipis dengan tatapan kosong.

"Aku dan In Ju itu tidak berbeda. Mungkin sebagian besar lelaki remaja mengalami hal yang sama seperti kami. Aish, tapi aku tidak menyangka In Ju belum berhenti merokok sejak satu SMA."

Tentu saja Shena mengernyitkan keningnya saat mendengar ucapan Taehyung yang terdengar cukup akrab dengan lelaki remaja yang bernama In Ju itu.

"Kau mengenalnya, ya?" tanya Shena memastikan.

Mendengar pertanyaan itu, Taehyung lantas terkekeh pelan. "Aku mengenalnya, bahkan mengenal keluarganya. Tapi mereka tidak mengenalku sebanyak aku. Mereka hanya mengenalku sebagai pemilik rumah sebelum mereka."

Shena pun mengangguk di tengah ekspresi tidak puas dengan jawaban Taehyung.

"Saat aku pindah ke Seoul, aku sering merindukan rumah ini, lantas aku sering singgah kesini hanya sekedar menatapnya dari jauh. Yang membuatku semakin bersemangat adalah saat aku mengenal keluarga In Ju, mereka mengingatkanku dengan diriku sewaktu SMA, ibu, dan ayahku. Tiga tahun lalu, saat In Ju pindah ke rumahku, dia masih anak satu SMA. Tidak terasa, sekarang sudah kuliah. In Ju sepertinya dibesarkan penuh cinta oleh kedua orang tuanya, aku senang melihatnya." Taehyung pun tersenyum kepada Shena diakhir pembicaraan.

AUGURYNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ