47| They are Back!

608 92 54
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hailoo! Guys, maaf yaa aku gak bisa update kemaren, dan hari ini pun updatenya agak sedikit pendek:')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hailoo!
Guys, maaf yaa aku gak bisa update kemaren, dan hari ini pun updatenya agak sedikit pendek:')

Aku lagi ke-distract beberapa hal, jadi kurang fokus nulis, sementara part sekarang ini bener2 berat konfliknya. Aku gamau ada yang miss bagian2 pentingnya:(

Tapi serius, aku bakal berusaha untuk lebih fokus di update-an berikutnya.

Makasih banyak temen2 yang ttp support🥲💜💜

Selamat Membaca

Wanita dengan balutan dress merah muda itu semakin memperbesar langkahnya menuju kamar Hejoon.

"Hey?! A-apa yang kalian lakukan? Tamu undangan sudah menunggu!" seru Shena, wanita bersurai kepang dua yang dikuncir tinggi. Dia terlihat begitu panik dan kebingungan kala melihat Hejoon yang terburu-buru memakai kemeja Luc.

"Tunggu sebentar! Sebentar lagi akan selesai!" Sementara Hejoon tampak berusaha menenangkan Shena meskipun sebenarnya kepanikan yang ia alami terlihat begitu jelas.

Lantas Shena membantu Hejoon saat memasangkan jas dan dasi untuk Luc.

"Kan sudah kubilang, lebih baik kita memakai konsep piknik. Jadi tidak perlu memakai outfit seformal dan menyulitkan seperti ini," celetuk Shena saat ia tengah memasang dasi untuk Luc.

"Its okey, kakak! Aku menyukai pakaian ini. Lagipula teman-temanku akan sabar menungguku," ucap Luc si kecil klimis yang telah memberikan senyum menenangkan.

Shena pun membalas senyuman itu seraya mengangguk. Lalu dia menoleh ke arah Hejoon yang hanya menatap mereka.

"Kau bisa memakai kemeja dan jasmu, Luc sudah akan selesai sebentar lagi." Mendengar itu, Hejoon pun mengangguk dan segera beranjak ke depan cermin untuk memakan kemeja dan jasnya.

"Okey! Selesai!" ucap Shena saat Luc sudah telihat rapi bersama dasi kupu-kupu merah yang melingkar sempurna pada lehernya.

"Thankyou! Kalau begitu, bisakah aku keluar lebih dulu untuk menyambut teman-temanku?" tanya Luc dengan tangan kiri yang ia simpan ke dalam saku celananya.

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang