41| A Consideration

506 66 107
                                    

Hailooooooo!
Waaah tau loh aku kalau sekarang bisa ngasih stiker di komentar:))) cobain disini dong! Wkwkwk

Selamat membaca yaaa


Alunan musik jazz mengalun pelan pada Kafe bernuansa white tosca yang telah menjadi pilihan Taehyung untuk menemui Shera, kembaran istrinya sendiri.

Taehyung tampak menggeleng pelan saat tatapannya terlihat kosong seakan tengah memikirkan sesuatu. Lelaki yang masih menunggu kedatangan Shera itu pun memijat pelipisnya dengan pelan.

Sejujurnya, mendapati kenyataan bahwa Shena memiliki saudara kembar membuat Taehyung sangat terkejut dan kebingungan. Terasa begitu aneh ketika seorang wanita yang hampir sama perwujudannya dengan sang istri tengah berdiri di hadapannya waktu itu, namun wanita itu justru mengenalkan dirinya dengan identitas berbeda.

Apa yang sedang Taehyung lalui saat ini? Dia benar-benar kebingungan.

Apakah kedatangan Shera merupakan petunjuk dari mimpinya bahwa wanita yang ia nikahi itu bukanlah maksud dari mimpinya? Lihat saja bagaimana sekarang ia berakhir. Bukan sebuah kebahagiaan yang ia rasakan, justru kepelikkan tiada ujung yang terus menerus terjadi dalam pernikahan mereka.

"Hey!"

Sapaan yang terdengar lembut pun bersemangat itu berhasil memecahkan lamunan Taehyung. Lantas lelaki ikal dengan balutan blazer beige bersama bawahan yang sewarna itu menoleh ke arah sumber suara.

Shera dengan stelan hitam-hitamnya yang memberikan kesan duka itu tengah memberikan senyum yang begitu hangat dan ceria. Dia bahkan sempat melambaikan tangannya kepada Taehyung. Sebuah kesan yang berbeda dibandingkan pertemuan pertamanya bersama Shena yang begitu galak.

"Lee Taehyung.. Bukankah kau sudah sepakat akan menemaniku berwisata?" tanya Shera. Dia bahkan belum duduk pada kursi yang berada di hadapan Taehyung.

"Aku tidak memiliki waktu untuk itu. Aku hanya ingin mendengar---"

"Hm.." Shera pun memotong kalimat Taehyung dengan gumaman sedikit panjang. Tanpa mengurangi lebar senyumannya, wanita itu memberikan kunci mobil kepada Taehyung.

"Lee Taehyung, outfitmu terlalu keren jika hanya untuk duduk bersedih mendengarkan ceritaku di Kafe ini. Ayolah! Kita akan membuat suasana yang serius ini menjadi lebih nyaman dan santai." Tanpa menunggu jawaban dari Taehyung, Shera pun menaruh kunci mobil di atas meja, lalu dia melangkah pergi menuju mobil.

Kalau sudah begini, Taehyung tidak bisa membantah apapun selain hanya mengembus napas kesal. Dia membutuhkan Shera untuk menjawab seluruh pertanyaannya, lantas Taehyung menyusul Shera yang baru saja keluar dari Kafe.

Taehyung lebih memilih diam. Dia sulit mendeskripsikan perasaannya saat ini, selain hanya bingung dan malas. Dia benar-benar malas menjadi tour guide untuk Shera saat ini.

"Kau memiliki tujuan yang menyenangkan?" tanya Shera ketika mobil telah melaju.

"Tidak," jawab Taehyung singkat.

Shera lantas mengangguk, lalu dia bertopang dagu pada jendela mobil yang terbuka. "Aku menyukai Seoul, sangat! Jadi tidak masalah jika kau hanya mengajakku mengelilingi kota ini."

Perlahan, Taehyung menoleh ke arah Shera, menatap punggung wanita itu sekilas.

"Bagaimana dengan taman? Disana ada banyak makanan, kau pasti suka makan," sahut Taehyung tiba-tiba.

Tanpa mengalihkan atensinya terhadap jejeran bangunan yang seakan terlihat berjalan, Shera pun menggeleng. "Membosankan. Sebelum menemuimu aku sudah memakan delapan menu untuk diberi penilaian."

AUGURYWhere stories live. Discover now