45| Our Story

506 80 133
                                    

Geng!! Maaf ya lama:' Aku ketiduran, huhu😭

Btw, Happy Birthday Kim Taehyungggg!
Semoga doi kita sehat selalu yaa:') semoga makin semangat berkarya dan makin banyak yang sayangg. Aamiin💜

Ngomong-ngomong look ini vibesnya Lee Taehyung bangetttt:' Lee Taehyung di part inii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngomong-ngomong look ini vibesnya Lee Taehyung bangetttt:' Lee Taehyung di part inii.

Selamat membaca

Uap mesin kopi mulai terdengar saat aroma panggangan kue menyebar di setiap sisi ruangan. Shena dengan apron merah mudanya begitu bersemangat melangkahkan kakinya, secara bergantian memastikan mesin kopi dan oven berjalan dengan baik. Sesekali ia menatap ke jendela besar yang berada di hadapannya, dimana ia dapat melihat dengan jelas orang-orang berlalu lalang.

Shena menyukai pagi hari, pagi yang dimulai dari pukul tujuh hingga sepuluh, dimana keadaan menjadi lebih sibuk karena orang-orang baru baru memulai menjalani kesehariannya. Kini Shena tidak lagi menyukai dini hari, dimana tidak ada yang dapat ia lihat saat dini hari. Namun Shena masih membenci malam hari, karena di saat-saat itu bayangan Taehyung masih mengisi kekosongannya.

Hanya saja kali ini telah berbeda. Sejak enam bulan mereka berpisah, Shena telah berusaha untuk menerima apa yang terjadi kepada mereka tanpa harus berusaha menghindari kenangan itu seperti saat dulu. Semua terasa cukup mudah kala ia mengikuti saran Sulwo.

Mungkin saat ini yang tersimpan hanya lah sedikit kerinduan dan segunung kebencian untuk Taehyung. Shena sendiri tidak mengerti terhadap perasaannya, sesekali ia merindukan Taehyung, namun dalam waktu bersamaan pula ia membenci Taehyung begitu banyak.

Rumit. Shena merasakan kerumitan pada perasaannya, namun ia lebih merasa nyaman jika seperti ini, dibandingkan harus melewati kerumitannya seperti saat dulu, saat ia masih menjalani hubungan cacatnya bersama Taehyung.

Sebuah alarm pengingat pada oven pun berbunyi, lantas Shena menghentikan lamunannya, ia bergegas menutup tangannya dengan sarung tangan tebal, lalu membawa kue dari dalam oven itu keluar. Mendadak senyumnya mengembang hanya karena menyambut cupcakes lucu yang telah matang sempurna.

Setelah menatap deretan cupcakes dengan bahagia, Shena lantas mengalihkan pandangannya ke depan pintu Kafe. Senyum Shena pun semakin mengembang hingga membingkai gigi rapinya. Shena melambai pada sosok yang berdiri di depan Kafe.

Sosok itu pun membalas lambaian Shena sebelum akhirnya ia membuka pintu. Seorang bocah kecil laki-laki datang menghampirinya dan mencium pipi Shena yang telah mengimbangi tinggi mereka.

"Harum sekali, aroma strawberry. Tidak pernah berubah aromanya, selalu strawberry. Aku menyukainya," puji si bocah kecil itu.

Shena lantas terkekeh seraya mengusap lembut kepala si bocah berpakaian rapi itu. Lalu Shena kembali mengalihkan pandangannya menuju pintu Kafe yang kembali terbuka.

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang