22| A Sweet Plan

623 78 64
                                    

Jangan lupa VOMENT ya cantik:)
Karena dukungan kamu sangat berarti untuk kelanjutan cerita:)

Tidak ada waktu terbaik selain menikmati rintik hangat yang menyerbu lembut pada permukaan kulit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada waktu terbaik selain menikmati rintik hangat yang menyerbu lembut pada permukaan kulit. Suara rintik serta ruangan yang beruap menjadi satu kesatuan yang sempurna untuk menenangkan diri.

Shena yang masih terpejam di bawah rintik shower ini pun mulai meraba sebuah rak pada dinding, lalu mengambil shampoo dan menggenggamnya seperti sebuah microphone. Shena tampak menarik napasnya, kemudian dia mulai bernyanyi.

Aku harap aku bisa denganmu hanya untuk satu hari

Mengadakan pesta hanya denganmu

Kalau saja aku bisa melakukan itu, bagaimana senangnya

Kalau saja kita bisa pergi kemanapun untuk makan dan menonton dengan nyaman.

Suara Shena mengisi kamar mandi, bernyayi selayaknya seorang penyanyi yang tengah di kelilingi jutaan penggemar.

"Ayo Semua!" pekiknya seraya mengangkat sebelah tangannya seakan sedang mempersilahkan penggemarnya ikut bernyanyi bersama dirinya.

Jangan terkejut! Shena memang seperti itu jika sedang sendiri. Shena masihlah seorang remaja, dimana khayalan menjadi kegiatannya untuk mengisi kekosongan, sama seperti remaja lainnya.

Sekitar sepuluh menit mengadakan konser dadakan di kamar mandi, Shena pun keluar dari kamar mandi untuk menuju ke dalam kamarnya. Dia yang hanya dibaluti handuk itu masih bersenandung, sambil memegang bekas pakaian dalamya, ia pun memiringkan kepalanya kanan dan ke kiri seirama dengan senandungnya.

Hingga akhirnya, ia terkesiap melihat seseorang yang tengah memainkan ponselnya di ruang tengah, lelaki itu sedang duduk di sofa dengan menghadap dirinya.

"Hiya! K-kenapa kau ada disini?!" tanya Shena yang refleks menyandarkan tubuhnya pada dinding seraya menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya yang hanya ditutupi dengan handuk.

Taehyung. Lelaki yang menjadi penyebab terkejutnya Shena pun menatap gadis itu setelah mengunci kembali ponselnya. Sebuah tatapan yang tenang. "Ini rumahku juga," jawab Taehyung lagi.

Shena berdecak kesal seraya menatap malu pun takut, lantas dia berjalan meninggalkan Taehyung dengan kepala yang tertunduk, kedua tangannya pun masih menyilang erat.

"Kenapa kau suka sekali pulang sebelum waktunya akhir-akhir ini, sialan!" gumamnya sendiri. Namun tiba-tiba ia berhenti saat melihat ujung kaki Taehyung yang berada di hadapannya.

Sial! Shena hampir saja terjatuh ke belakang kalau saja dia tidak bisa menahan tumpuannya.

"K-kenapa?" tanyanya berhati-hati. Dia mencoba melirik Taehyung yang telah menatapnya begitu dalam.

AUGURYWhere stories live. Discover now