35| A Fake Dream

575 76 41
                                    

Haihai! Semoga kalian sehat dan bahagia selalu ya:)

Jangan ketinggalan VOMENTnya ya geng🥰🙏

Selamat membaca

.
.
.


Ada banyak hal yang telah terjadi selama enam bulan berlalu.

Shena sudah masuk ke universitas cukup terkenal di Seoul dan mengambil jurusan Bisnis dan Manajemen corses. Taehyung juga semakin berlebihan dalam menyikapi mimpinya yang setiap hari selalu ia puja-puja di hadapan Shena. Seorang anak. Dia menginginkannya. Namun Shena tetap menganggap permintaan itu bukanlah hal yang serius.

Dan subuh ini adalah salah satu pembuktian betapa inginnya Taehyung untuk berusaha dengan baik agar nantinya akan menghasilkan perwujudan yang ia inginkan. Lelaki itu menarik lembut tubuh sang istri yang masih tertidur lelap dengan posisi membelakangi dirinya. Dia pun memeluk Shena dari belakang, sedang tangannya perlahan naik dan singgah tepat di dua benda teratas istrinya. Perlakuan itu sukses membuat Shena mendesah pelan seraya menggeliat hingga punggungnya semakin melekat pada dada bidang Taehyung.

"Shen, ayo bangun.." bisik si pemilik suara berat tepat pada rungu Shena.

Wanita itu tidak langsung membuka matanya, karena ia sudah begitu sering mengalami hal ini. Dibangunkan saat subuh untuk melayani Taehyung. Lebih tepatnya untuk bekerja keras agar menghasilkan benih terbaik.

Namun Taehyung tidak tinggal diam. Melihat Shena yang tetap menikmati tidurnya, Taehyung pun dengan sengaja mengembus telinga Shena dengan lembut, hingga akhirnya sosok itu sukses terbangun karena merasakan geli.

"Uh!! Apa yang kau lakukan, Taehyung!" sahut Shena dengan sedikit kesal.

"Aku sedang ingin." Lalu Taehyung mencium leher Shena, seakan sedang memancing hasrat sang istri.

Masih dengan mata yang setengah terbuka, Shena pun memastikan pada angka berapa jarum jam berhenti saat ini. Dan helaannya kembali mengudara saat menyadari bahwa saat ini masih pukul lima pagi.

"Aku masih mengantuk," tolak Shena.

Namun Taehyung masih berusaha untuk menggenggam situasi. Ia dengan sengaja menekan pusat dirinya agar menyentuh bagian belakang Shena.

"Aku tidak bercanda, Shen. Sudah tidak bisa ditahan."

Shena terkekeh saat suaminya mulai bertingkah. Setelahnya ia pun membalikkan badannya agar berhadapan dengan Taehyung. Shena mengecup birai yang sejak tadi mengoceh.

"Lakukan dengan cepat, sayang. Pagi ini aku harus menyiapkan sarapan dan berangkat ke kampus lebih awal."

Sekuat apapun Shena menahannya, dia tetaplah seorang istri yang tidak akan bisa menolak permintaan sang suami. Bagaimanapun, Shena sendiri tidak menampik bahwa kegiatan itu adalah salah satu kegiatan terfavoritnya bersama Taehyung.

Dia menyukai seluruh yang ada pada Lee Taehyung. Dia menyukai hangat tubuh yang sedang bersentuhan dengannya tanpa tertutupi helaian apapun, seperti saat ini.

Dia menyukai cara Taehyung bermanja dengan dirinya. Lelaki itu suka sekali mengelus kepalanya ke leher Shena, seperti saat ini.

Dia menyukai jemari panjang itu yang terus menari dan menyapa pada pusat dirinya yang sudah basah, seperti saat ini.

Dia menyukai sikap dominan Taehyung yang tiba-tiba memaksanya untuk berciuman, atau tiba-tiba menghisap benda kenyalnya tanpa aba-aba, seperti saat ini.

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang