38| Pseudo Happiness

500 60 28
                                    

Semangat langkah Taehyung semakin bertambah saat dia nyaris sampai ke dalam rumah. Tangannya menjinjing dua plastik dengan isi yang tampak penuh di dalamnya.

"Aku pulang!" seru lelaki ikal penuh semangat kala langkah itu telah memasuki ruang tamu. Dia mengedarkan pandangan mencari keberadaan sang istri di setiap sisi ruangan.

Dan akhirnya, sosok yang dicari baru saja muncul dari dalam kamar mandi. Taehyung pun mengulas senyum kepada sosok itu.

"Kau muntah lagi ya?" tanya Taehyung.

Cara Shena memandangi Taehyung sedikit berubah. Tatapannya begitu nanar, menyusul pula anggukkan samar darinya.

"Kalau begitu kebetulan sekali. Aku membawa buah-buahan asam. Kau pasti mual sekali ya?" Dan lelaki itu semakin terang-terangan membahas hal-hal berbau kehamilan.

"Shen, aku juga membawa strawberry cheese cake. Kau kan suka sekali, dan sudah lama tidak memakan kue ini," imbuhnya lagi saat dia tengan menaruh plastik itu dan segera mencuci buah-buahan sebelum dia memotongnya.

"Taehyung-ah, sepertinya kita harus bicara." Wanita dengan tatapan kosong itu pun mulai bersuara dengan gemetar yang terdengar samar. Tangannya mengepal, wajar! Dia pasti sedang merasakan takut dan bimbang pada dirinya. 

Namun sang suami justru berbalik badan dengan wajah penuh binar, senyum tak kalah mengembang seakan sudah siap mendapatkan kejutan yang teristimewa. Entah sejak kapan dia telah menunggu kejutan itu, kejutan yang sebenarnya tidak akan terjadi.

"Apa yang ingin kau katakan, Shen?" 

Tercabik! Shena sungguh tercabik tanpa ada yang tersisa di dadanya kala dia melihat bagaimana Taehyung benar-benar berusaha untuk berpura-pura tidak mengetahui soal kehamilan bodoh yang ia bicarakan dengan Jowha. Sang suami tampak bodoh dan menyedihkan di mata Shena, dan Shena ingin sekali menangis melihat wajah bahagia yang mungkin dalam sepersekon mampu bertransformasi menjadi tegang penuh amarah. 

"A-aku.. Aku sebenarnya sedang ingin Dimsum yang berada di sekitar sekolahku dulu. Kau tahu kan? Dimsum kaki lima yang cukup terkenal itu." 

Senyum Taehyung masih bertahan meskipun ekspresinya sedikit berubah, seperti sedang berusaha mengingat titik lokasi dimsum yang Shena inginkan. Namun, Taehyung mengangguk lebih cepat daripada dugaan Shena.

"Ah, itukah yang ingin kau bicarakan? Kau ingin dimsum?" tanya Taehyung memastikan kembali. Dia juga berharap bahwa sang istri menambah kalimatnya lagi, mungkin seperti,"Iya, anak kita ingin sekali memakan dimsum." Sepertinya Taehyung akan sangat bahagia jika kalimat itu lolos dari belah bibir sang istri. 

Namun sayang, Shena justru hanya mengangguk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Dan Taehyung kembali berpikir positif, menenangkan diri dengan berandai-andai, mungkin saja Shena menyuruhnya pergi membeli dimsum di tempat yang cukup jauh dari rumahnya, karena Shena ingin mempersiapkan kejutannya. Jadi, Shena butuh waktu sedikit lama.

Lantas, tanpa memperlama, Taehyung mengangguk sekali lagi, dan memakai jaketnya kembali. "Kau ingin berapa porsi? Apa aku harus membelinya lima porsi? Sepertinya kau ingin sekali," ucap Taehyung bersemangat.

"Dua porsi saja. Nanti kau harus membantuku untuk menghabiskannya," jawab Shena yang sedang mencoba untuk menarik garis senyumnya yang terasa begitu kaku.

"Kalau begitu aku dan Valro tidak akan terlalu ngebut saat di perjalanan. Aku akan sedikit bersantai," ucap Taehyung lagi. Seakan sedang menjelaskan kepada Shena bahwa dia akan memberikan banyak waktu kepada istrinya itu.

"Iya benar. Kau jangan ngebut, harus hati-hati di jalan," ujar Shena membenarkan ucapan sang suami.

Setelah pembahasan itu, masih dengan semangat yang sama, Taehyung lantas pamit pergi setelah mencium kening Shena. 

AUGURYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang