📍37. Melepas

543 91 28
                                    


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakhatuh.

Mulmed: Like You - Tatiana Manaois.
Lagunya bagus bgtt. Maknanya dalem tentang penyemangat dan motivasi buat terus bangkit.

Happy Reading ❤️>_<!

o0o

    Klik!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


    Klik!

    David menjentikkan jari di depan wajah Maryam dan membuat empunya tersadar dari lamunan singkatnya.

    Ya, Maryam masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Tidak. Lebih tepatnya ia menolak untuk percaya.

    Tatapannya masih lurus pada Raga yang kini hendak berbelok di pertigaan koridor-- sekitar lima meter dari mereka saat ini.

    "Heh, lu! Malah bengong. Gue bilang--"

    "Eh, Bu Retno. Siang, Bu."

     David, Steven, dan Tomi serempak berbalik mendengar seseorang yang tak lain adalah Raga menyebut nama keramat yang amat mereka waspadai hari ini. Bu Retno.

    Dilihatnya kini Raga nampak sedang mengobrol dengan seseorang di persimpangan koridor dan samar-samar Maryam dapat mendengar percakapan mereka.

    "Oh, sekarang ibu mau ngisi matematika di kelas 12 IPS 5."

    Maryam memperhatikan ekspresi David, Steven dan Tomi yang berubah memucat.

    "Gawat, ada Bu Retno, Dav."

    "Kita harus gimana?"

    David menelan ludah kasar sembari menatap Steven dan Tomi bergantian sebelum akhirnya berucap. "Gak ada pilihan lain. Habis ini Bu Retno bakal lewat sini buat ke kelas kita. Maka dari itu, demi Squidward yang gak pernah pake celana, lebih baik kita---kabuuur!"

    Maryam mengernyitkan keningnya heran. Seperti ada yang janggal. Tanpa menghiraukan David, Steven juga Tomi yang sudah lari tunggang langgang, ia malah mendekat pada Raga.

    Maryam mengerjapkan mata beberapa kali saat sudah berada persis di belakang Raga.

    Tidak ada Bu Retno di sini.

    Apa maksudnya ini? Apakah Raga sedang mencoba untuk membantunya mengusir pemalak kunci jawaban itu? Berusaha terlihat cuek padahal sebenarnya peduli? Gengsi?

    Maryam tidak tahu pasti apa alasan di balik semua yang Raga lakukan. Namun satu hal yang pasti, kali ini ia tidak dapat menahan bibirnya untuk tidak tersenyum.

     Entah kenapa sedikit perhatian dari Raga selalu saja bisa membuat hatinya berbunga-bunga saking senangnya seperti sekarang ini.

    Mencoba menetralkan perasaannya yang sempat dibuat nanonano, Maryam berdehem kecil. Mendengar deheman dari seseorang yang sangat familier, Raga berbalik dan betapa terkejutnya ia ketika mendapati Maryam yang kini tengah tersenyum penuh makna di hadapannya.

Dia MaryamWhere stories live. Discover now