📍 2. First Day

6K 606 148
                                    

TINGGALKAN JEJAK BERUPA VOTE DAN KOMEN, OKE!
.
.
.

TENANG AJA, BAKAL AKU BALES KOK. AKU GAK SEKEJAM DOI KALIAN YANG CENTANG DUA BIRU ATAU MALAH CENTANG DUA ABU-ABU EHE :V
.
.
.
.
.

Kadang, hati ini suka berkeliaran hingga lupa jalan pulang

🔸📍🔸

   Drttt

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


   Drttt... Drttt.

     Bunyi notifikasi dari HP bermerek ternama itu beberapa kali bergetar membuat empunya beberapa kali berdecak sebal.

     Drrrtt... Drttt!

    Masih berbaring dan memejamkan mata, pemuda itu meraih HP yang sejak tadi bergetar, membukanya dan memasukkan beberapa digit nomor password keamanannya.

     Raga mendengus kasar. Lihatlah, bahkan sebelum ia memulai hari ada saja pengganggu yang membuatnya jengah. Mata jelaga  yang masih terlihat mengantuk itu memicing, di  notice bar terlihat 25 pesan baru dari BBM, 117 pesan baru dari wasap, dan 46 pesan baru dari LINE. Terlihat pula 24 panggilan suara dan panggilan video tak terjawab entah dari siapa saja.

     Baru semalam ia tidak membuka HPnya notifikasi pesan baru sudah membludak. Pemuda itu meneken logo aplikasi wasap, bola matanya yang masih terlihat sayu karena mengantuk mulai bergerak membaca deretan pesan dari orang-orang yang berbeda dan menurutnya tidak penting juga sangat menggangu.

     Ping!
Satu notifikasi kembali masuk.

Ena: Morning my calon husband Raga~ pagi ini cerah deh, jadi rindu... Kapan ke Jakarta?:(
05:45

Wika: Ragaaa! Kamu pindah kok gak bilang-bilang si!? Kamu gak sayang aku lagi?!:(
05:46

Gita: Selamat pagi Raga sayang~ ada yang titip rindu nih, dari my self hihihi
05:48

     Raga mendengus kasar setelah membaca beberapa pesan dari teman perempuannya? Entahlah, Raga tak pernah memberikan kejelasan pada perempuan-perempuan yang dekat dan tak sedikit menaruh hati padanya. "Alay," gumamnya pelan.

     Sekiranya seperti itulah beberapa pesan yang Raga baca. Ia tak sempat untuk membaca satu-persatu pesan-pesan yang seringkali membuatnya jangah, jangankan merespons pesan, membacanya saja ia ogah-ogahan. Ia sudah bosan dengan mereka, mungkin hari ini ia akan mendapatkan yang baru. Ya, maybe.

Dia MaryamDonde viven las historias. Descúbrelo ahora