📍 15. Not clear

1.8K 201 63
                                    

Kalo ada typo kasih tau yah. Arigatou 🙏 malem mingguan masih ada yg on wp jam segini?

Judul part ini not clear alias gak jelas. Dan hampir sebagian part ini emang gaje 😂

🔸📍🔸

"Eiy!"

Maryam tersentak ketika merasa seseorang menepuk pundaknya cukup keras- membuyarkan lamunan singkatnya.

"Laili, baru dateng bukannya ucap salam malah ngagetin." Laili terkekeh geli melihat ekspresi Maryam yang tengah merajuk itu.

"Iya deh. Assalamualaikum, Maryam." Laili tersenyum semanis mungkin.

"Waalaikumsalam." jawab Maryam sekenanya. "Oh iya, kapan kamu dateng? Kok aku gak sadar?"

Laili mendudukkan diri di samping Maryam. "Iyalah gak sadar. Orang kamunya aja dari tadi ngelamun. Ngelamunin apa sih?" ucapnya sambil menaik-turunkan alis.

Seketika Maryam merasakan sesuatu yang panas menjalar di kedua pipi. Dengan segera ia mengalihkan pandangan dari Laili untuk menyembunyikan semburat merah di pipinya.

"Selama ini aku gak pernah menyembunyikan apapun dari kamu, Lai. Dan kali inipun begitu-" Maryam menatap Laili dengan senyum merekah.

"Entah kenapa ucapan dia tempo hari terus terngiang di telingaku. Enggak, bukan hanya ucapannya-" Maryam menjeda, sedikit menunduk mengulum senyum malu-malu.

"Senyumnya, caranya memandangku, tatapannya, dan segala sesuatu tentang dia yang selalu berbeda dari yang lain-" Maryam menerawang jauh membayangkan sosok yang kerap kali hinggap di pikirannya.

"-ya, dia berbeda dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Dia seperti memberi sebuah corak warna di kanvas polos kehidupanku. Selalu aja ada kejutan-kejutan setiap harinya."

Diam.

Maryam maupun Laili terdiam dengan pikiran masing-masing. Deru angin menelisik masuk dari jendela kamar Maryam yang terbuka.

"Astaghfirullah, belakangan ini aku kenapa sih." Maryam menggeleng pelan, tidak habis pikir dengan dirinya belakangan ini.

Laili memicingkan mata sembari tersenyum iseng. "Ciee... kayaknya ada yang lagi jatuh cinta deh. Siapa tuh orangnya? Jangan-jangan si ketua rohis ganteng itu? Aku lihat beberapa hari ini kamu lumayan deket sama dia." Laili terus menghujami Maryam dengan pertanyaan-pertanyaan yang bahkan Maryam sendiri tak bisa menjawabnya.

Laili menyenggol lengan Maryam dengan siku tangannya beberapa kali, membuat Maryam menggeser posisi duduknya menjauh dari Laili.

"Ihh apaan sih? Ada-ada aja kamu mah. Ngawur." Sepertinya sebuah kesalahan besar menceritakan hal ini pada Laili. Ya, kesalahan yang sangat besar.

"Tapi... Apakah aku benar-benar jatuh cinta?"

"Btw tumben loh kamu cerita kayak gini. Aku jadi kepo siapa sih cowok yang udah berhasil memenangkan hati seorang Maryam." Laili semakin gencar menggoda Maryam.

"Laili..."

Laili tertawa geli. Sebuah kesenangan sendiri menggoda Maryam hingga ia menjadi salah tingkah dan grogi seperti ini.

"Iya deh, aku gak akan maksa kalo kamu gak mau ngasih tau siapa orangnya." Maryam menghela napas lega.

"Tapi, ada tapinya loh ini."

"A-apa?" Maryam menatap Laili was-was.

Laili menatap Maryam serius. "Akhir-akhir ini aku liat kamu juga deket sama Raga. Aku cuma minta sebisa mungkin kamu jauhin dia deh."

Dia MaryamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang