Budak

151 17 0
                                    

Dalam upaya pembunuhan yang dilakukan Tuan Xia terhadap Zi Young, telah ditonton oleh penonton tak diundang. Sosok hitam yang bersembunyi dalam diam di kegelapan malam.

Tanpa suara tanpa rupa. Sosok yang sama hitamnya dengan malam, seragamnya mengubah dirinya demikian. Tangannya mengepal menyimak perempuan lemah macam Zi Young dianiyaya oleh segerombolan kelompok sesat milik kakek tua renta itu.

Dia tahu segalanya. Tahu tentang siapa pria itu, tahu alasan ia membunuh Zi Young, dan dia tahu segalanya sampai dia kebingungan mengapa sampai kini tiada bahaya mengancamnya karena dia terlalu banyak mengetahui.

Meski begitu, dia tetap harus berjaga, sebab sepandai-pandai burung yang terbang tinggi di awan, bila mati terkubur di tanah juga. 

Senja tadi, pria berkedok itu curiga akan tindakan Tuan Xia yang bertransaksi dengan orang tak dikenal. Ia sempat melirik Tuan Xia yang mengangkat botol kendi berisikan air.

Telinganya sempat menangkap bila itu racun yang disuling dari bunga Poppy, bunga yang sangat beracun bila dijadikan racun, dan sangat memabukkan bila dijadikan narkotika. 

Seperginya Tuan Xia, pemuda gelap itu menangkap lalu menyeret orang tak dikenal tadi menuju tempat sepi. Dia memalakinya dengan pisau menempel di lehernya.

Dia disuruh mengaku untuk siapa racun itu, tapi dia tidak mengetahuinya. Lalu, dia meminta obat penawar racun itu yang ternyata orang tersebut tidak membuat obat penawarnya, sebab dia tidak diperintahkan tuk meraciknya.

Pemuda bercadar lalu memaksa orang itu untuk meraciknya segera sebagai tindak waspada bila ternyata orang yang Tuan Xia incar ialah orang yang dia kenal.

Dia meminta asistennya untuk menjaga dan mengawasi tindak tanduk orang itu, jangan sampai kabur apalagi meracik obat yang salah.

Kemudian, dia sendiri pergi untuk membuntuti Tuan Xia pergi ke arah mana hal yang ditujunya. Dan begitu kebetulan, rupanya benar saja terkaannya, target kakek itu malam ini ialah Bai Zi Young. 

Seperginya kakek itu beserta pasukannya, pemuda itu lalu menutuk ketiga titik akupunktur Zi Young di bagian paru-paru, jantung, dan limpa bertujuan agar racunnya tidak lekas menyebar ke seluruh tubuhnya.

Dengan cepat, dia menggendongnya dan membawa lari gadis itu menuju suatu tempat. Ya, tempat yang menjadi persembunyiannya sementara dengan orang asing pembuat penawar itu di dalamnya. 

"Apakah sudah usai meracik penawarnya..?" Tanya pemuda itu.

"Hampir, Tuan. Tapi, siapa gerangan yang Anda bawa itu..?" Tanya asistennya mengamati.

"Dia—"

"Zhi Chi..." Desis Zi Young setengah tersadar. Pemuda itu terlonjak mengetahui Zi Young sadar. Ia lalu berbalik menatapnya yang tengah berbaring di ranjang.

"Bertahanlah. Kauakan selamat sebentar lagi." Ucapnya singkat.

"Zhi Chi... Terima kasih telah menolongku... Lagi..." Sambungnya lembut diiringi senyum manis nan tipis yang jarang terlihat dari bibirnya. Wajah yang pasi itu, kian menambah cantik rupanya, hingga dapat diibaratkan seperti dewi kecantikan.

Pemuda bertopeng itu tak membalasnya walau hanya dengan senyum. Dia lalu melengoskan kepalanya ke belakang, menatap orang asing di seberang sana. Dia beralih menatap asistennya dan memberi isyarat padanya untuk membuat kerja dia semakin laju. 

"Sudah usai belum.?! Lama kali kaumeracik. Butuh tenaga sebesar apa untuk menumbuknya, uh.?!" Bentak si asisten yang sama-sama memakai masker.

"I-ini sudah jadi, Tuan." Ucapnya dipenuhi rasa ketakutan.

Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark MaskWhere stories live. Discover now