Melarikan Diri (2)

128 20 1
                                    

"Semuanya telah berjalan, Tuan." Ucap seseorang kepada tuannya.

"Lakukan sesuai rencana. Bunuh Mu Ling Qu di depan Bai Zi Young.!"

"Baik.!"

***

Di depan sana terlihat seorang gadis tengah berlari hingga napasnya tersengal. Ia Mu Ling Qu telah sampai di rumah bordil yang dijanjikan bersama Yi Fei. Ia lalu duduk sebentar sambil melepaskan penatnya.

Syingg.! Sebilah pisau telah tersemat indah di leher jenjangnya.

"Diam atau mati."

***

"

Nona... Nona ini saya. Nona ada di dalam..?" Suara Yi Fei di luar sana. Ia mulai membuka pintu itu perlahan hingga cahaya matahari menampakkan pemandangan mencekam di depannya.

"Yi Fei.!" Ucapnya tercekik dao pria itu sampai sedikit mengeluarkan darah. Yi Fei terkejut bukan main.

"Lepaskan nonaku.!" Sying.! Yi Fei mengacungkan pedang penuh darahnya ke arah pria di dapannya, tetapi...

Sying sying sying.! Lima pedang lainnya telah mengarah kepada dirinya. Kelompok hitam itu sudah memikirkannya dengan masak-masak rupanya. Bahkan kemungkinan-kemungkinan kecil seperti ini pun sudah terpikirkan oleh mereka.

"Jatuhkan pedangmu.!" Satu perintah itu tak menggetarkan Yi Fei. "Turunkan pedangmu.! Atau..." Seketika gadis itu menjatuhkan pedangnya saat pria itu mengancamnya dengan nyawa Mu Ling Qu. "Ikut aku.!" Perintah dia selanjutnya pun akhirnya dituruti oleh Yi Fei.

Mereka membawanya ke dalam hutan yang rimbun. Yi Fei merasakan firasat yang sangat buruk. Ia berpikir bahwa ia telah terkepung. Gerak-gerik orang hitam itu sangat mencurigakan. Sudut matanya berhasil menangkap bahwa tangan mereka telah bersiap dengan pedangnya.

Sebelum kejadian itu benar-benar terjadi padanya dan Ling Qu, ia segera mengambil tindakan spontan. Syiing.! Yi Fei menarik pedang miliknya yang berada di tangan salah satu dari mereka. Perkelahian pun tak dapat terelakkan.

Desingan demi desingan menggema di hutan itu. Yi Fei tengah fokus untuk menyerang empat orang yang sedari tadi tak berucap sama sekali. Sigap dan tangkasnya Yi Fei melancarkan serangannya yang bertubi, ia pun mendapatkan celah dari mereka. Celah itu ia gunakan untuk menyerang satu orang yang terlemah di antara mereka. Ia berhasil menggores dada dan pinggang pria itu, lalu ia berlari untuk mengejar pedangnya yang terlempar. Yap, kini ia telah memiliki dua senjata.

"Berhenti di situ atau nonamu mati sekarang.!" Ucapnya sambil berjalan mundur. Yi Fei bergeming, takut ia benar-benar akan membunuh nonanya.

Sebuah pasang mata tersembunyi di balik semak. Anak panahnya telah ia rentangkan. Detik berikutnya, ia meluncurkannya.

Syuut.! Jleb.!
"Hah, Nona.!" Sebuah panah berhasil melukai bahu Ling Qu.

"Ck sial.! Kenapa hanya mengenai bahu.?!" Umpat si pemanah.

Crash.! Seseorang dengan penampilan serupa menikam pemanah itu menggunakan pedangnya.

"Yi Feii.." Ling Qu menunjuk ke arah belakang Yi Fei. Ketiga orang hitam itu telah bersiap menyerangnya, tapi akhirnya berhasil dihalau oleh Yi Fei.

"Nona bertahanlah.!" Yi Fei kembali pada pertarungannya.

"Ayo cepat bawa dia pergi.!" Ucap pria yang berbicara itu pada satu temannya. Ling Qu telah tak sadarkan diri.

Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark MaskWhere stories live. Discover now