Ninja Hitam (1)

114 19 0
                                    

Hari kian gelap saat malam tiba. Di gubug itu, Zi Young sendirian dengan ditemani oleh cahaya bulan saja. Bila tak ada bulan gemintang yang menampakkan dirinya di langit malam, maka Zi Young benar-benar seorang diri. Dalam remang, ia melihat sesosok bayangan yang bergerak di sekitar gubugnya. Dengan cepat Zi Young menutup pintu gubugnya dan bersembunyi di lemari bajunya. Untung saja saat ini Zi Young tengah memakai pakaian berwarna hitam, sehingga tak terlalu mencolok dan bisa menyamarkannya di kegelapan. 

Bayangan itu semakin mendekat dan mendekat. Ia melihat seseorang membuka pintu gubugnya, lalu seorang lagi muncul di belakangnya.

"Hei, ada gubug nih.! Bisa saja gadis itu bersembunyi di sini." Ucap salah satu dari mereka.

"Waktu itu aku sudah memeriksa gubuk ini dan kosong, tiada yang menghuni." Ujar yang lainnya.

"Kaubilang waktu itu, bisa saja saat ini dia ada di dalam."

"Ah kauini selalu tidak mau mendengarkan ucapan orang lain."

Bai Zi Young berpikir disela mereka berdebat. Dua orang hitam yang sedang menggeledah rumahnya adalah orang yang dapat berbicara. Artinya, keduanya merupakan orang yang memiliki jabatan yang lebih tinggi dari prajurit bawahan yang dijahit mulutnya. Jika begitu, kenapa harus mereka yang mencari keberadaannya, bila ada prajurit yang pangkatnya lebih rendah untuk diperintah-perintah..? Apakah mungkin ada sesuatu yang sudah terjadi..? Pikirnya.

"Kan apa kubilang, tak ada orang di sini. Tidak percaya, sih." Ujar si B setelah mereka menggeledah gubug itu hingga ke dalam-dalamnya.

Tuk.! Tanpa sengaja Zi Young menyenggol pintu lemarinya hingga sedikit terbuka. Keteledorannya itu seketika membuat kedua orang tersebut menatap lemari curiga. Zi Young semakin terpepet seiring berjalan majunya langkah kaki mereka. Tangan mereka sudah meraih gagang pintu lemari, perlahan pasti dibukanya dengan penuh harapan. Mereka berharap bisa menjumpai gadis cerdik itu. Dia selalu terbebas dari perangkap yang kelompok itu siapkan. Namun, semoga kali ini mereka bisa menangkapnya dan menyerahkannya pada Yu Ming, sehingga nyawa mereka pun akan selamat.

Tada.! Mereka membuka pintu itu lebar-lebar, tetapi...

"Kosong.?! Kaulihat itu.?!"

"Ya.! Tadi aku begitu yakin bila dia, si gadis siluman itu ada di situ. Tapi kini ke alam manalah dia menghilang pula..?"

"Benar ucapanmu, dia gadis siluman. Atau gadis bunglon..? Menyamar dan menghilang adalah jurusnya. Atau jangan-jangan yang tadi itu memang benar bukan manusia..?"

"Aaaa.!!!" Teriak keduanya lari terbirit-birit.

"Erghm.!" Zi Young meronta-ronta dalam bekapan seseorang. Dia akhirnya bisa terlepas. Dia segera melihat ke tubuh orang di belakangnya. "Zhi Chi..?"

Pria itu menggunakan hanfu hitam seperti dirinya lengkap dengan cadar dan pedangnya. Dia tak menjawab pertanyaan Zi Young. Ia hanya menempelkan jari telunjuknya di mulutnya tanda tak boleh bicara. Rupanya, pemuda yang Zi Young anggap Zhi Chi itu telah menyelamatkannya. Zi Young dibawanya menjauh dari kawasan gubug miliknya. 

"Lemari itu ada tempat rahasia..? Aku baru tahu. Waw, menakjubkan." Ucap Zi Young berbisik di dekat telinga Zhi Chi.

"Ingat baik-baik alur jalannya. Ini, peta terowongannya." Zhi Chi memberikan sebuah kertas berisi denah alur terowongan. 

Ada tiga jalur yang mengarah berbeda. Jalur pertama adalah yang mengarah ke dalam gua yang waktu itu mereka bersembunyi. Jalur kedua, mengarah ke dalam hutan dan jalur yang mereka gunakan saat ini. Jalur ketiga, mengarah ke permukiman warga. Zi Young menghafalkan rutenya lalu dia menyelipkan kertas itu di bajunya. 

Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark MaskWhere stories live. Discover now