Sidang

182 25 5
                                    

Lu Yi Fei melangkah yakin di depan. Banyak pasang mata menghunusnya dari pelbagai sudut. Terlebih, sorot mata tajam menembus luka dari Nyonya Zhang Ji Lin nama asli dari Nyonya Mu dan anaknya Mu Ling Qu.

Yi Fei mengabaikan pasang mata itu. Hanya saja matanya tertuju pada sepasang yang menatapnya berbeda, ialah Gu Xuan Sheng. Entah tatapan macam apa yang buatnya nampak lain, tapi rasanya Yi Fei rasakan suhu berbeda dari arahnya.

"Saya, Lu Yi Fei menghadap pada Tuan Mu." Yi Fei berbungkuk lalu bersimpuh di lantai, sejajar dengan seorang gadis berpakaian coklat.

"Lantas, alangkah baiknya segera dimulaikan sidang ini," seru Mu Lian Shuang. "Pada korban, bisakah kamu ceritakan kronologinya..? Harapkan di sini adanya kejujuran, tiada dusta terselip di dalamnya. Silakan berucap, Korban Gu."

"Sebenarnya waktu itu—"

"Gu Xuan Sheng diserang oleh Yi Fei, Ayah.! Qu'er melihatnya sendiri. Dia—dia menggores dan menikam Xuan Sheng hingga demikian. Tidakkah ayah lihat lengan, perut, dan—"

"Diam, Qu'er. Ayah bertanya pada Ketua Gu dan bukan padamu. Akan ada kalanya giliranmu bernada, kini diam dan saksikan. Ketua Gu, berucaplah."

Mendengar itu, Ling Qu lalu bertemu pandang dengan mata Gu Xuan Sheng. Seakan memberi isyarat ancaman apabila ia berucapkan kata-kata yang benar. Ketua Gu bimbang, ia ingin mengungkapkan sebenarnya, tapi di lainnya dia terjebak akan kesepakatan dan ancaman.

"Dia yang menyerang saya dulu, Tuan." Akunya.

Sontak Yi Fei menatap lurus sepenjuru dengan Gu Xuan Sheng. Ia tiada menyangka kan dijebak dan dituduh oleh pria itu. Lalu Ling Qu pun tersenyum.

"Kesemua akuannya ialah dusta, Tuan. Macam mana perempuan layak saya yang terluka di kedua lengannya menyerang pria yang sehat walafiat..? Saya dijebak, Tuan. Saya—"

"Diam dulu, Nona Lu. Saya belum mengizinkan dirimu bernada. Untuk saksi, adakah kaulihat kejadian itu..?" Ucapnya membuat Yi Fei terperanjat, sejak bila ada saksi mata yang menonton? Dan bahkan tidak diketahui olehnya.

"Hamba melihat seluruhnya tanpa celah, Tuan. Yi Fei memanglah yang menyerang Ketua Gu duluan. Dan hamba juga lihat Nona Mu menyaksikan kejadian itu pula sebagai saksi." Ucapnya nista.

"Baiklah. Bagi Nona Mu, apakah kaulihat kejadian dari mula..?" Tanya Tuan Mu beralih menatap putrinya.

"Putrimu ini takkan berdusta pada ayah terhormat. Qu'er sungguh melihatnya. Gadis itu bagai serigala yang menemukan mangsanya. Mohon ayah bijak dalam mengatasinya." Senyum menang Ling Qu tertuju pada Yi Fei, dan hanya dia yang menyadarinya.

"Baik. Nona Lu, apakah benar kalau kauyang menyerangnya..?" Tanyanya bergilir ke Lu Yi Fei.

"Benar, sayalah yang menyerangnya. Akan tetapi—"

"Lihat, Ayah.! Dia sendiri pun mengaku.! Semua bukti tertuju padanya. Tunggu apalagi, Ayah.?! Hukumlah dia dengan mendepaknya dari wisma suci ini.!" Teriak Ling Qu bergema sambil berdiri dan menuding Yi Fei.

"Nona Mu, bagaimana bisa Anda memotong ucapan saya yang bahkan belum selesai..? Tuan, dengarlah penjelasan saya terlebih dulu—"

"Pengawal, cepat pukul dia 25 kali. Hingga dia mengaku kejadian sebenarnya, kalian boleh berhenti. Laksanakan.!" Titahnya yang langsung dituruti pengawalnya.

"Ta-tapi, Tuan. Saya belum melakukan pembelaan.! Mohon dengarkan ocehan saya dulu. Tuan.!"

Lu Yi Fei diseret oleh tiga pengawal di keluarga Mu dan mereka mulai memukulnya. Semakin panjang tongkatnya, akan semakin panas dan perih. Lu Yi Fei mengerang saat pukulan itu menimpa pantatnya.

Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark MaskWhere stories live. Discover now