Di Balik Topeng Gelap (2)

57 10 0
                                    

~Kilas Balik Dimulai~

Sesaat setelah anak panah itu menggores tangannya, Pangeran Zu dan A Fu berlari gegas untuk mengejar orang yang memanah itu setelah ia membersihkan lokasi kejadian peristiwa dari bukti-bukti yang ada. Juga dialah orang yang sudah memata-matai mereka bertiga sejak awal mereka tiba di Kabupaten Bai Selatan.

Pengejaran mereka berhasil pada penangkapan orang yang bercadar hitam itu, kemudian berlaku Zugui untuk menyibaknya, menampilkan wajah orang itu yang tidak familier baginya. Dia benar-benar orang baru yang baru direkrut oleh tuannya.

"Untuk siapa kamu bekerja, wahai pemuda?" tanya Feng Zugui dengan nada datar.

Orang itu, dan tentu saja dia tidak akan semudah itu untuk mengaku pada musuhnya. Dia kemudian mengambil inisiatif untuk menjumput sesuatu dari balik ikat pinggang hanfunya, tetapi beruntung secara, upaya bunuh dirinya itu berhasil dicegah oleh Pangeran Zu dengan lebih dan lebih cepat.

Feng Zugui berjaya menangkis tangan pemuda itu yang berusaha memasukkan sebuah pil mencurigakan untuk ditelannya, dengan tujuan agar Pangeran Zu tidak akan pernah mendapatkan maklumat apapun daripada mulutnya. Diri ia lebih memilih mati dengan kesetiaan pada kelompoknya, daripada hidup dengan siksaan usai berkhianat.

"Cepat katakan untuk siapa kamu bekerja?!" A Fu mulai melambungkan nada tinggi. Dikeluarkannyalah belati kecil dari selongsongnya yang selalu disimpan baik-baik di balik celananya. Ia lalu menyematkan belati itu kepada leher si pelaku.

tetapi, Namun, dan ya, berkatalah dia sungguh antek yang setia, bukan berakhir pada pengakuan, pemuda itu justru menggerek lehernya sendiri dengan belati A Fu yang sudah tersemat di lehernya. Dia tewas sebelum melontarkan pernyataan. Darahnya yang keluar itulah, yang menodai sepatu A Fu dan Zugui yang berada di depannya.

Tercengang, A Fu seketika menatap pada tuannya, "Tuan, dia—"

Feng Zugui mengangkat satu tangannya, tanda untuk menghentikan pengucapan A Fu. Dia yang semula tegap berdiri, berlalulah ia berduduk jongkok. Tangannya meraih sebuah pil kecil yang tadi hendak dimakan oleh pelaku. Mata tajamnya menelisik fokus, menimang dan menghirup bau pil itu. Lalu, hanya tahu dia menampilkan matanya yang tertutup rapat dan rahangnya yang mengeras batu.

"Racun Empedu Murai. Satu-satunya orang di dunia yang bisa membuat racun ini ... hanyalah hanya dia...."

~Kilas Balik Usai~

"Xia Jindan!" Feng Zugui mengulangi nama yang sama seperti saat dia mengetahui kebenaran untuk pertama kalinya di hutan.

Rahangnya kembali mengeras, tangannya mengepal kuat, bahkan membuat cangkir porselen yang digenggamnya menjadi pecah berkeping-keping, meninggalkannya pada luka sayatan di telapak tangan berharganya.

"Tuan, tangan Anda terluka!" seru A Fu tiada digubris oleh tuannya. Terkadang, ia dibuat sangat ketakutan akan perilaku tuannya ketika sedang marah seperti ini. Namun, terkadang ia juga akan senang melihatnya tersenyum ketika Zugui bersama Bai Ziyoung. Dapatkah hal yang lebih baik datang menghampirinya? A Fu hanya berharap yang terbaik bagi tuannya.

"Kau benar, A Fu. Musuhku dan musuhnya ialah orang yang sama, Xia Jindan. Dialah orang yang sudah merenggut nyawa kedua orang tua saya dan meluluhlantakkan Kerajaan Chen Selatan. Hanya dia satu-satunya orang yang menjadi mimpi terburukku, berjaya membuat saya hidup dalam ketakutan."

Pangeran Zu menatap belati yang tergeletak di atas mejanya. "Ayahanda saya yang amat baik hati tidak pernah menyinggung siapa pun. Namun nahasnya, justru seorang cenayang seperti Xia Jindan itu sungguh-sungguh dengan tega memusnahkan semua yang kupunya.

Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark MaskHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin