Aku Curiga

124 22 3
                                    

Lu Yi Fei dan Feng Gu Ren terkejut bukan main. Yang mereka ketahui ialah bahwa elang bermata perak hanya didapatkan oleh Gu Ren lalu diberikannya pada Yi Fei. Namun, entah bagaimana cerita burung itu dapat berpindah tangan.

Menurut raja dan masyarakat Kerajaan Feng percaya bahwa elang bermata perak hanyalah legenda dalam mitos. Sebuah keuntungan bagi mereka yang berhasil mendapatkan burung itu, karena sebongkah emas berlian akan menghujani kehidupan mereka. (Bukan emas berlian sungguhan yang dimaksud, tetapi sebuah keberuntungan yang sangat besar).

Jika elang tersebut selangka itu, lantas mengapa Ling Qu juga mendapatkan elang yang sama..? Mereka berdua saling beradu pandang untuk sekejap, melenyapkan kecurigaan yang semakin nyata.

"Ayah.!" Sebuah seruan menyembul di antara para pemburu. Feng Gu Ren mulai bertindak.

"Ya, kenapa, Gu Ren..?"

"Sungguhkah burung itu ialah elang bermata perak dalam mitos yang ayah sebutkan..?"

"Ya, tentu saja."

"Bolehkah anakmu ini melihatnya untuk memastikan itu benar..?"

"Lancang.!" Seru pangeran ke-2, Feng Yu Ming. "Apakah adik curiga bahwa ayahanda berbohong.?! Sangat tidak sopan. Maafkan ucapan adik, Ayah. Dia masih muda dan masih perlu bimbingan." Ucapnya.

"Tidak masalah, Yu Ming. Semua orang berhak menilai sesuatu. Mungkin bisa saja ayahanda yang salah menyebut nama elang ini." Sahut raja dengan bijaksana dan rendah hati. "Pengawal, berikan burung itu pada Feng Gu Ren.!" Perintah raja langsung dilaksanakan pengawalnya.

Feng Gu Ren telah menerimanya. Diceknya elang itu dengan seksama. Mu Ling Qu bergetar takut ketahuan. Lu Yi Fei hanya berdiam diri tak acuh. Dia berpikir, jikalau pun dia yang menang, permintaan apa yang harus dimintanya pada raja..? Ia masih ragu, sehingga membiarkan Ling Qu yang mengambilnya.

"Ayah, mata elang ini memang berwarna keperakan. Namun, apakah benar yang memanahnya adalah nona Mu Ling Qu..? Saya curiga akan sesuatu, Ayah. Mohon ayahanda memeriksanya dengan teliti sekali lagi." Ucap Gu Ren menyerahkan burung itu pada pengawal yang lalu diserahkan pada raja.

"Euh... Maaf, apakah pangeran mencurigai saya mencuri burung itu dari seseorang..?" Tanya Ling Qu terbata.

"Nona, kakakku bahkan tidak mengatakan bahwa kamu mencuri burung itu. Mengapa kamu langsung menuduh diri sendiri sebagai pencuri..?" Sahut Putri He Ren.

Mendengar itu, Ling Qu bertambah takut dan salah tingkah. Raja Feng Fei Ru pun mulai menaruh curiga.

"Yang Mulia, anak panah yang menancap di burung ini atas nama Lu Yi Fei." Bisik pengawal itu pada raja. Raja pun mengecek anak panah itu, dan benar adanya.

"Ehem, baiklah. Ternyata ada sebuah kekeliruan. Terbukti di sini, anak panah bertuliskan nama Lu Yi Fei. Untuk nona Yi Fei, apakah benar elang ini milikmu..?"

"Benar, Yang Mulia." Mendengar itu, semuanya terkejut. Dan ia mendapatkan tatapan menusuk Ling Qu.

"Baiklah, karena nona sudah mengaku ini milik nona, maka pemenang dari perburuan kali ini adalah Nona Lu Yi Fei. Silakan nona mengatakan permintaan padaku, akan kukabulkan keinginanmu."

"Elang itu milik saya, tetapi yang memanahnya adalah Pangeran Feng Gu Ren, Yang Mulia."

"Bohong, Ayah.!" Sanggahnya. "Apa yang kaulakukan.?! Kenapa berbicara jujur.?!"

"Memang benar Pangeran Gu Ren yang memanahnya, tapi anak panah yang digunakan ialah milik saya. Jadi, secara hukum elang itu milik saya dan pemenang yang Anda maksud adalah saya. Maka, permintaan yang akan saya ajukan adalah... Membiarkan elang itu menjadi milik Nona Mu Ling Qu dan izinkan dia yang meminta permohonannya." Semua orang terkejut dibuatnya.

Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang