Permasalahan Lama

51 11 0
                                    

Nona muda itu pun secara refleks dan refleks mengarahkan penghadapan matanya menuju pada titik yang Lu Yifei tunjukkan, ialah rupa sebuah ukiran terampil yang indah dan menyatu dengan ukiran lain, sehingga tulisan itu secara selayang tiadalah jelas menampak perwujudannya.

Serta pula benar perucapannya tiada memuncratkan kebohongan, dan dengan begitu dapat setidaknya menjumput setitik kepercayaan nona itu untuk menurunkan kewaspadaannya kepada mereka.

"Saya menyatakan pembenaran, bukan? Adakah Anda menampak cap Menteri Mu dalam ukiran ini?" tanya kembali Lu Yifei mencari sahutan yang bernada kepastian.

Dengan hati yang dapatlah sedikit menurunkan cemas dan meningkatkan kelegaan, wanita itu menurut pada keyakinan bila mereka benar sungguh orang baik-baik. dan sekali benar, Lelaki gagah yang di depannya tiada lain merupakan seorang pangeran Kerajaan Feng Utara. Boleh mungkin tuan itu bisa mengulurkan pembantuan untuk nonanya.

"Baiklah bila memang demikian, saya akan memercayai kalian. Namun bila sampai kalian menghilangkan rasa kepercayaan saya ini, maka saya pula tiada memiliki keseganan untuk menghabisi nyawa kalian dengan pedang kecil saya ini."

Meski walau perempuan itu tiada ada menunjukkan pedang yang dimiliki ia, tetapi Lu Yifei dan dua pria lainnya pun dapat menampak gamblang pedang yang terikat pada pinggangnya.

"Lepaskan kengerian, tetapi hanya boleh Anda menghirup udara banyak-banyak. Lantas begitu, bisakah kami bertemu dengan Nona Mu?"

"Benar, katakanlah saja kami hendak mengantarmu pada rumah, sebab. saya melihat juga belanjaan kamu cukup tidak bisa untuk diangkat oleh kedua tanganmu sahaja. Mengapa tidak memanfaatkan fasilitas yang ada?"

Pangeran Zu menyetujui perkataan Lu Yifei dengan menyarankan pengajuan untuk menaiki kereta kuda bersamanya menuju tempat tujuan.

Lantas berlalulah wanita itu tiada mau berpikir panjang, namun untuk sekadar menjawab dengan simple berkata persetujuan untuk menumpang kendaraan bertenaga kuda. 

Tanpa banyak memakan kebasian, dan mereka kini telah menempuh perjalanan kembali; yang rupanya siapa sangka bila tempat pengasingan Mu Lingqu tiadalah dapat dikatakan dekat dari pusat kota kabupaten.

Masih memerlukan waktu lebih dan sedikit lebih lama untuk menuju kepadanya. 

Serta sekarang, pada dalam tandu kereta usai terdapatlah tiga nyawa sekaligus, tetapi dihabiskan dalam senyap dan sunyi. Tidak ada yang kemudian menggerakkan bibirnya walau cuma untuk sekadar batuk ataupun bersin.

Dan kini, cita-cita mereka telah terkabulkan. Mereka telah sampai pada gubuk reyot nan sederhana yang dimiliki tinggal oleh Mu Lingqu. Pelayan muda itu berlari masuk ke dalam terlebih dahulu untuk memberitahu nonanya tentang siapakah tamu yang datang menjenguk mereka siang itu.

"Nona Muda, adalah seseorang yang ingin menjenguk keadaan Anda. Seseorang yang mengaku bila mungkin Anda juga akan mengenalnya, ialah bernama Lu Yifei. Dan dia pula membawa seseorang yang bermartabat kemari, Nona. Entah siapa namanya, tetapi tuan muda itu sebutlah seorang Pangeran Kerajaan Feng Utara." 

Pengucapan Shasha lantaslah secara mengejutkan membuat Mu Lingqu terhenyak seketika. Tidak mungkin tidak, bahkan dia tidak bisa menghitung berapa lama ia bertemu dengan rembulan dan matahari, tetapi cuma untuk memiliki masa agar dapatlah bersua dengan seseorang yang begitu ingin ia jumpa.

Menghadaplah ia seketika kepada Shasha, bukan untuk mempertanyakan keaslian, bukan juga untuk menelisik kepastian siapa pula si pangeran yang bersua, melainkan semata-mata untuk menjumput perkataan awal ...

"Sungguhkah kamu berujar demikian, Shasha? Benarkah kamu menuntun Lu Yifei untuk kemari?!" 

Masih barulah Shasha mengagguk; belum sampai pada penjawaban, Mu Lingqu berlari gegas untuk memastikannya sendiri menggunakan alam sadarnya serta pemandangan netranya.

Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark MaskWhere stories live. Discover now