08. sHe

7.8K 273 2
                                    

Mulmed : sHe - Zayn

*Happy Reading*




"Ini kontrak pernikahan kalian." Morgan menyerahkan sebuah map tebal kepada Daniel.

"Tanda tangani dan kamu akan mendapatkan semua yang tertera disana, semua kesepakatan kita sudah ada di kontrak itu."

Daniel menatap map itu datar.

"Semuanya sudah jelas bukan?
Pernikahan ini hanya bertahan sampai dia melahirkan, setelah perceraian saya akan memberikan 25% saham perusahaan untukmu. Dan dengan syarat, tidak ada cinta.
kamu bebas melakukan apa saja padanya."

Seperti disihir, Daniel menandatangani kontrak itu, menandakan ia setuju hidupnya akan diatur oleh kontrak sialan itu selama 9 bulan.

Morgan tersenyum puas,

"Pernikahan kalian akan berlangsung 5 hari lagi."

Naira dan Daniel membelalakkan matanya,

"Bagaimana bisa secepat itu om?" Daniel memprotes, setidaknya beri ia waktu untuk menyakinkan Valerie dan keluarganya!

"Lebih cepat lebih baik, pernikahan ini harus secepatnya berlangsung sebelum media mulai membuat berita-berita palsu."

Egois seperti biasa,
Morgan Gunner yang Daniel kenal, ia tidak akan membiarkan sekecil apapun menghalangi jalannya. Semua yang ia ingin harus tercapai dan hanya mementingkan dirinya diatas segalanya.

***

"Malam ini kamu sibuk?" Tanyanya pada kekasihnya, Valerie

"Tidak, ada apa sayang? Haruskan kita bertemu?"

"Ya, ada hal yang perlu ku bicarakan, aku jemput nanti malam."

Sambungan telepon sudah terputus, menyakinkan Valerie adalah suatu yang cukup mustahil.

Valerie model terkenal dengan segala kesempurnaannya dapat menarik perhatian siapa saja yang ia mau, menunggu Daniel sepertinya bukan prioritasnya.

***

Setibanya mereka di restoran bintang 5 terkenal di kota itu, Daniel membukakan pintu bagi kekasihnya.

Restoran itu sepi, Daniel sengaja membookingnya agar tidak ada yang mendengar percakapan diantara mereka.

"Kamu booking restoran ini?" Tanyanya dengan senyuman manisnya. Apa Daniel berencana melamarnya malam ini? Percakapan intim diantara keduanya? Membuat kupu-kupu di perut Valerie berterbangan.

Wanita anggun nan cantik itu digandeng oleh Daniel sampai dipertengahan meja yang diisi dengan steak, wine dan mawar merah, bunga kesukaannya.

Suasana restoran yang terasa sangat intim, dengan alunan biola dan piano yang terdengar lembut dan manis menambah kesan romantis.

"Jadi apa yang ingin kamu bicarakan hm?" Tanyanya dengan senyum manis dan lesung pipitnya.

Daniel tersenyum "bagaimana jika kita makan terlebih dahulu?
Aku lapar."

Just Hold On Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang