47. Melepaskanmu

5.5K 253 48
                                    

*Happy Reading*


"Masih terlalu sedikit malam yang kita lewati bersama.

Masih terlalu banyak hal yang ingin aku lakukan bersamamu.

Namun, keadaan memaksaku melepasmu.

Aku mencintaimu bagaimanapun caranya... Bagaimanapun akhirnya.

Walau kita belum sempat menyelesaikannya,

Kamu akan selalu menjadi satu-satunya. Yang masih tetap akan kucintai, meskipun pada akhirnya pergi."









"Kamu tetap tidur terus ya, yang lama. Kalau kamu bangun aku bisa kehilangan kamu lagi Niel." Valerie mengusap rahang Daniel yang tertidur pulas disampingnya, air mata yang sudah membasahi bantal tidak membuatnya beranjak dari ranjang yang mereka tempati saat ini. Valerie tidak siap dengan kemungkinan jika dirinya bergerak sedikit saja, maka efek obat tidur yang ditelan Daniel akan hilang mengakibatkan pria itu pergi darinya.

Valerie terlalu takut untuk melakukan rencana yang Leo perintahkan padanya, dia takut hanya akan membuat Daniel tambah membencinya, dan pria itu akan menghancurkan hidupnya.

Valerie membenci Naira setengah mati, jika perempuan itu tidak pernah ada, semua tidak akan terjadi. Orang yang seharusnya hancur adalah jalang itu, tapi setiap kali ide jahat muncul di benaknya, ancaman Leo selalu terngiang di kepalanya. Membuatnya tidak memiliki keberanian untuk menyentuh perempuan itu.

"Ingat, jangan pernah mencelakai Naira dengan rencana busuk lo itu! Hanya gue yang boleh melakukannya."

Valerie menjadi lemah semenjak Daniel tidak lagi menjadi penyokongnya. Tidak akan ada lagi orang yang akan selalu berada dipihaknya selain Daniel sejak dulu. Mungkin dalam karir ia cukup beruntung, namun tidak dengan keluarga dan kehidupan sosialnya.

Hanya dengan foto yang tadi malam dikirimnya, Valerie dapat menyakiti Naira. Agar perempuan itu juga merasakan rasa sakit yang dialaminya.

Pergerakan Daniel mulai di sadari Valerie, membuat jantungnya berdegup kencang. Rasa takut menghampirinya, ia memeluk bahu Daniel agar pria itu kembali tertidur.

Daniel perlahan membuka matanya, tidak biasanya Naira memeluknya seperti ini. Ia menyingkirkan lengan yang memeluknya lalu duduk perlahan sambil memegang kepalanya yang amat pusing, padahal seingatnya ia tidak terlalu banyak minum.

"Niel, kamu udah bangun?" Valerie tersenyum, membuat Daniel terkejut bukan main saat menyadari perempuan yang disebelahnya Valerie, bukan Naira.

Daniel refleks bangkit dari tempat tidur dengan cepat yang mengakibatkan nyeri semakin menghantam dikepalanya.

Daniel menatap Valerie dengan tatapan tajam, "Kenapa kita bisa tidur bersama?!"

Valerie tersenyum, mencoba menyembunyikan ketakutannya sebaik mungkin. "Kamu lupa ya? Kamu yang maksa tidur dikamar ku. Kamu bilang kamu merindukan aku Niel."

Daniel menekan dagu Valerie, membuat perempuan itu meringis kesakitan, "jangan bohong, jangan buat aku melakukan kekerasan terhadap kamu disini."

Just Hold On Where stories live. Discover now