45. Yang Ingin Kulindungi

3.9K 188 14
                                    

*Happy Reading*




Setelah memastikan Naira sudah tidur di kamar mereka, Daniel keluar menuju pekarangan rumahnya yang dihiasi beberapa lampu taman sebagai penerangan.

Ia tengah menghubungi Aaron untuk membawa beberapa bodyguard yang bekerja dengannya malam ini juga, jika tidak, ia sudah pasti tidak akan bisa tidur dengan tenang.

Setelah beberapa kali nada sambung, panggilan akhirnya terhubung.

"Gue butuh beberapa bodyguard untuk penjaga rumah gue dan Naira. Gue minta tolong bawa mereka malam ini juga ke rumah."

"Lo butuh berapa?"

"Lima. Rei, Idham, Frank, Gara dan Juna." Nama-nama yang ia sebutkan adalah yang terbaik menurutnya diantara yang lain.

"Oke, gue call mereka dulu." Ujar Aaron yang diiyakan Daniel.

30 menit menunggu, akhirnya 2 mobil SUV hitam memasuki pekarangan rumahnya yang luas. Daniel langsung menghampiri mereka, kelima pria dengan perawakan tinggi tegap langsung membungkukkan badannya hormat pada boss mereka.

"Saya mau kalian menjaga rumah Saya selama 24 jam dengan penjagaan ketat. Pastikan tidak ada orang selain saya yang masuk ke dalam rumah ini, mengerti?" Tanpa berbasa-basi Daniel langsung memberikan perintah, walau penjagaan di perumahan ini cukup ketat, namun ia tidak akan bisa tenang. Security hanya berjaga di depan pintu gerbang saja.

"Siap, Pak." Dengan kompak mereka menjawab, tanpa perlu bertanya, mereka sudah tau tugasnya. Setelah satu tahun bekerja untuk Daniel, mereka cukup tau beberapa musuh boss-Nya. Ntah itu dalam bisnis atau diluar itu.

"Kalian cukup jaga diluar, jangan pernah masuk ke dalam rumah karena istri saya ada didalam. Silahkan pakai kamar mandi yang ada diluar, saya akan lengkapi beberapa barang di pos penjagaan kalian besok." Daniel memasukkan tangannya ke saku celana bahannya, setelah mereka menyetujui perintahnya, ia beranjak dari sana diikuti Aaron dibelakangnya.

"Ada apa sampai lo butuh penjagaan seketat ini?" Tanyanya heran, padahal saat baru pindah Daniel menolak tawarannya untuk merekrut penjaga di rumahnya, tapi sekarang ia bahkan membutuhkan lima sekaligus. Sudah pasti ada yang salah.

Daniel memijat keningnya, ada terlalu banyak yang ia takutkan saat ini. Ia tidak bisa berada disamping Naira 24 jam dan ia tidak akan bisa membiarkannya sendirian. Ada banyak ketakutan yang hinggap.

"Ada orang gila yang ngaku sebagai ayah kandung Naira." Ujarnya pelan, Aaron tentu saja langsung melotot mendengarnya.

"Apa? Ayah kandung Naira memangnya masih hidup?"

"Gue perlu memastikan lagi. Tolong cari semua data tentang direktur rumah sakit Healty Medicare dan Dokter anak itu, Zoe Reign. Gue tunggu besok pagi dimeja kerja, lo bisa pulang sekarang. Thanks." Tanpa menerima lagi pertanyaan yang akan diutarakan sekretarisnya itu, Daniel melonggos masuk ke dalam rumah.

Ia memasuki kamar, membuyarkan lamunan Naira yang tengah duduk di ranjang. Kembali memikirkan hal tadi. Daniel mengusap kepalanya lembut, "tidur, sudah tengah malam."

Naira mengangguk pelan, tanpa perlu diberitahupun, Daniel mengerti Naira sedang memikirkan kejadian tadi.

"Boleh aku pinjam handphone-mu sebentar?" Tanyanya, Naira menatap bingung Daniel tapi ia tetap mengizinkan.

Just Hold On Where stories live. Discover now