12. Berhasil Menghancurkan

8.8K 317 18
                                    

*Happy Reading*

I won't cover my scars
I'll let them bleed
So my silence
So my silence won't
Be mistaken for peace






2 jam menyiksa Naira dengan vibrator membuat Daniel puas melihat bagaimana perempuan itu kesulitan hanya untuk berdiri tegak. Ia menghampiri Naira yang matanya sudah sayu dan kakinya tak lagi berdiri tegak di kasur.

Ia mematikan vibrator itu melalui remot digenggamannya.
Naira hampir limbung kebelakang saat tangannya terlepas dari ikatan tali namun langsung ditahan Daniel.

Ikatan dimatanya sudah dari tadi dilepaskan Daniel, bekas air mata masih tercetak jelas di wajahnya.

"Malam ini kau boleh tidur di sofa." Perintahnya menunjuk ke arah sofa diujung kamar, sofa yang tidak terlalu besar namun cukup untuk ditiduri.

"T-tidak perlu kak, aku dikamar ku saja." ucapnya dengan lemah, tubuhnya sudah kehabisan tenaga bahkan untuk berdiri saja sudah sulit.

"Sudah berani membantah?" Ujarnya dingin menatap manik mata Naira.

"Bukan... Bukan begitu, tapi..."

Daniel yang geram melihatnya langsung menarik tubuhnya kearah sofa.

"Kau mau ada yang melihatmu tanpa pakaian seperti ini? Walau aku tau kau sudah sering tanpa sehelai kain di tubuhmu di depan banyak pria lain, kali ini jangan membuatku malu.
Aku tidak mau mereka berpikir aku menggunakanmu." ujarnya dengan nada mengancam lalu memungut pakaian yang berserakan di lantai.

"Jika baru segini saja kau tidak tahan, bagaimana dengan permainan lainnya nanti?" Senyumannya terlihat menyeramkan dengan semiriknya menatap mata Naira.

Lalu melemparkan baju-bajunya yang berserakan dilantai kearahnya.

Dihukum dengan vibrator selama berjam-jam bukan hal asing bagi Naira, Leo sudah sering menghukumnya dengan banyak hal mengerikan seperti membiarkannya digilir oleh teman-temannya, hanya saja malam ini ia belum memakan apapun karena mereka tidak menyisakan sedikitpun makanan untuknya.

***

Pagi itu seperti hari biasa, Naira menyiapkan seluruh keperluan Daniel seperti baju dan sepatunya, sesuai yang Daniel mau. Ia harus memakainya baju setiap pagi, jika ia terlambat sesudah Daniel mengenakan bajunya sendiri, ia akan dihukum.

Saat Daniel keluar dari bathroom, ia langsung menghampiri pria itu, memasang kancing kemejanya dan jas, kecuali celana tentu saja, ia sudah memakainya dikamar mandi.

Saat memasang dasi, Naira mencoba memberanikan diri meminta uang untuk check up ke dokter kandungannya. Sudah 5 bulan artinya ia sudah bisa mengetahui jenis kelamin bayi kembarnya.

"Kak, itu... Hari ini aku ada check up ke dokter." ujarnya takut-takut, reaksi Daniel memang sulit untuk ditebaknya, terkadang ia tidak menjawab, terkadang ia menjawab dengan benar namun tak jarang menjawabnya dengan ketus.

"Lalu?" Ujarnya dingin menatap Naira membuat nyalinya menciut.

"Aku sibuk, pergi saja sendiri sana. Jangan manja!" ucapnya dingin menyingkirkan tangan Naira dari dasinya.

Just Hold On Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang