51. Awal Baru

3.7K 247 52
                                    

*Happy Reading*



"Hey, good morning." Bisikan pelan dan sebuah kecupan singkat di pipi sama sekali tidak menghasilkan respon apapun darinya, mata teduh nan indah itu masih setia terpejam selama 30 hari lamanya dengan berbagai alat bantu untuknya bertahan hidup.

"Apa mimpimu seindah itu disana hingga kamu menolak untuk bangun, hm?" Zoe mengenggam tangan Naira perlahan, memberikan kecupan di punggung tangannya yang putih pucat. "Sudah satu bulan kamu tertidur seperti ini Ra, tidakkah kamu penasaran dengan keindahan di sekeliling rumah baru kita? Ada taman yang ditumbuhi banyak bunga iris dan pantai dengan matahari terbenam yang sangat indah. Kamu harus secepatnya sadar agar dapat melihat keindahan itu semua."

Setiap malam kepalanya dipenuhi dengan rencana-rencana yang ia buat untuk menciptakan sebuah lingkungan baru yang nyaman bagi Naira. Zoe bahkan sudah menyiapkan berbagai hal menarik untuk dilakukan berdua bersamanya demi memastikan perempuan yang dicintainya bahagia setiap kali menghabiskan waktu bersamanya.

Zoe dan Xavier memilih menetap di sebuah kota kecil, jauh dari hiruk pikuk kota untuk sementara waktu, setidaknya hingga keadaan Naira membaik. Fasilitas kesehatan di kota inipun cukup terjamin, sehingga dokter spesialis yang ahli dibidangnya dapat memantau keadaan Naira sesering mungkin.

Belum ada perkembangan yang signifikan dari Naira bahkan setelah satu bulan lamanya, namun hal itu tidak menyurutkan harapan bagi mereka untuk kesembuhannya. Mereka tetap memberikan yang terbaik untuknya, termasuk alat yang terus dipasang untuk menopang keberlangsungan hidupnya.

"Sudah tidak ada lagi hal yang membuat kamu takut untuk bangun, kamu bebas sekarang. Aku janji, tidak akan ada seorangpun yang berani membuatmu menangis sejak saat ini. Sekalipun kamu mengeluarkan air mata, ku pastikan itu air mata kebahagiaan." Zoe mengelus punggung tangan Naira yang dingin, menyalurkan kehangatan dari telapak tangannya.

"Aku janji akan melakukan apapun untuk kebahagiaan kamu. Aku ingin menghabiskan waktu bersama denganmu, bukan hanya sementara, tapi selamanya." Bisikan yang ia serukan di telinga Naira tanpa diduga menghasilkan respon gerakan kecil dari jari yang menimbulkan harapan baginya.

Zoe keluar dari ruangan, ia segera menyerukan dokter untuk datang dan mengecek keadaan Naira.

"Benarkah yang kamu lihat Zoe?" Xavier datang tidak lama setelah ia menerima telepon dari Zoe yang mengabarkan perkembangan Naira, ia bahkan rela meninggalkan pekerjaannya untuk memastikan putrinya baik-baik saja.

"Saya yakin tidak salah lihat Om, Naira merespon setelah saya berjanji akan kebahagiannya setelah dia sadar."

"Syukurlah... Saya benar-benar berharap Naira secepatnya pulih."

Zoe , "tapi-- saya berharap Naira tidak mengingat apapun saat dia sadar nanti. Lebih baik baginya untuk memulai lembaran baru tanpa mengingat memori yang menyakitkan baginya."

7 Tahun Kemudian...

"You did well, sayang." Bibirnya membentuk lengkungan senyuman memperhatikan lukisan dihadapannya. Tidak ada kata-kata yang mampu mendeskripsikan keindahan lukisan yang mampu membius siapa saja dan dibuat jatuh cinta berkali-kali setiap melihatnya.

Just Hold On Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang