32. Dia Bukan Lagi Milikku

7.6K 349 56
                                    

*Happy Reading *

"Aku hanya takut ditinggal sendirian."




"Apa yang kalian lakukan?!"

Daniel melangkah mendekati Naira yang ada di brangkarnya, menatap nyalang kearah perempuan itu.

Tatapannya beralih pada dokter laki-laki yang ada di depannya, menatapnya balik tidak kalah sengit.

Daniel mendecih melihat nama yang ada di jas dokter itu, Dr. Zoe Reign.

Masih bawahan.

"Saya rasa istri saya sudah cukup dewasa untuk di tangani oleh seorang dokter anak."

"Apa anda tidak punya etika?"

"Etika pada anda? Tidak ada. Apa kontak fisik hingga bersentuhan wajah termasuk penanganan medis disini?" Daniel mengepalkan tangannya saat orang di depannya malah tersenyum mengejek.

Naira menahan lengan Daniel, memintanya untuk tenang.

"Karena anda orang baru, maka ijinkan Saya memperkenalkan diri. Naira dan Saya sudah lama saling kenal. Dan Saya rasa anda mengerti selebihnya."

Dari awal dia milikku...

"Lalu? Hanya itu? Tanpa memperkenalkan diripun, anda pasti tau siapa saya. Bersikap tidak profesional, apa anda siap jika saya melaporkan ini pada atasan anda atas apa yang baru saja kalian lakukan?"

Naira turun dari brangkarnya dengan susah payah, menarik tangan Zoe untuk membawanya keluar sebelum Daniel menepati kata-katanya, melupakan fakta siapa Paman Zoe disini.

"Apa yang kamu lakukan NAIRA!" Daniel membentaknya, menarik menarik tubuhnya menjauh dari dokter sialan itu.

"Keluar dari sini!" Perintah Daniel pada Zoe yang terlihat tenang.

"Baik. Jika saya mendapati anda melakukan kekerasan pada Naira disini, apa anda siap jika saya melaporkan anda pada pihak kepolisian?"

Sial, dokter sialan itu membalik perkataannya. Daniel berdecih saat pria itu mulai melangkah meninggalkan mereka.

Daniel menatap tajam Naira yang menundukkan wajahnya, "Kenapa kau ada disini?!"

"Maaf, aku pingsan di Gereja. Tiba-tiba sakit kepala, maaf aku tidak tau memberi kabar kemana." Penjelasan Naira tidak membuat Daniel bisa memaafkan apa yang baru saja terjadi di depan matanya, tapi melihat wajah perempuan itu yang pucat, Daniel mengalah.

Ia membawa tubuh kurus itu ke pelukannya.

***

"Naira dia mengidap short term memory lost. Aku tidak tau ini hal bagus atau tidak, tapi saat Naira dipukuli, sesaat kemudian dia akan lupa apa yang terjadi. Setiap kali aku bertanya bagaimana dia mendapat lukanya, dia selalu bilang lupa. Tapi terkadang dia bisa mengingat hal kecil dari beberapa tahun lalu. Jadi aku beranggapan Naira mengidap syndrome itu."

"Dan hal itu cukup menyulitkannya dalam menangkap pelajaran, butuh terapi bertahun-tahun untuk menyebuhkannya." Zoe dan Xavier tengah berada di ruangan kerja Dokter bedah itu, Zoe menceritakan banyak hal mengenai Naira. Tidak tau harus mengatakan ini pada siapa. Saat ini hanya pamannya itu yang bisa dipercayainya.

Just Hold On Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang