16. Misteri

1.4K 491 376
                                    

"Ini!" Mauvee memberikan sebuah kalung emas milik Shanika pada kenalannya. Mereka satu sekolah saat SMA dulu. Pria di depannya dikenal memiliki kemampuan supranatural dan sudah lama berkecimpung sebagai youtuber pencari hantu.

Namanya Tio, seorang putra yang mengaku keturunan Majapahit. Tidak tahu keturunan raja apa tukang halu pada zaman itu. Yang jelas perilaku Tio sudah aneh sehingga tak banyak orang yang mau dekat dengannya. Bikasa juga aneh, sayang wajah tampan menutup fakta itu.

Tio menaikkan rangka kaca matanya. Dia duduk di atas kursi bulat. Diambil benda itu dari tangan Mauvee. "Dia seorang putri yang cantik. Kecantikannya luar biasa hingga membuat pria lupa akan daratan. Sayang, siapa yang menikahi maka akan mati," ungkap Tio.

Jelas Mauvee kaget. "Yang benar? Maksudnya kalau sahabatku menikahi perempuan itu, maka akan mati?"

Tio menggeleng. "Bukan. Ini bukan kutukan, tetapi anugerah. Itu semua untuk menjaga agar keturunan Witaradya tidak punah. Lelaki yang jatuh cinta pada putri itu terhasut siluman ular," ungkap Tio.

(Mauvee Bandakala Saransh)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Mauvee Bandakala Saransh)

Mauvee menaikkan sebelah alisnya. "Bestie, sebelah mana orang kalau nikah pasangannya mati dianggap anugerah? Tolong rebonding otakmu itu!" tegas Mauvee.

"Hush!" Tio menyimpan telunjuk di depan bibir pertanda dia ingin agar Mauvee diam. "Bikasa, Acalandra Harjasa. Dia bukan manusia biasa. Dia memiliki ilmu kebatinan yang tinggi, warisan dari nenek moyangnya Witaradya," ungkap Tio.

"Setahuku dia anaknya Om Albi dan Tante Hatala," timpal Mauvee.

"Pedang itu kuncinya. Dia yang akan membuka gerbang waktu. Mereka harus kembali ke tempat masing-masing. Kalau tidak, temanmu akan menghilang selamanya," tegas Tio.

"Apa maksudmu?" tanya Mauvee bingung.

"Katakan pada temanmu agar mengembalikan perempuan itu ke zamannya segera. Mereka tidak boleh melawan karma. Namun, sebelum itu siluman ular harus dilenyapkan. Sampai kapan pun, Bikasa dan putri itu tidak akan bersama selama ular itu masih hidup."

Mauvee mengusap kening. "Ularnya jenis apa? Anaconda apa phyton? Apa mungkin viper?" tanya Mauvee keluar dari pembahasan.

"Biarkan aku bertemu dengannya," pinta Tio sambil meraih tangan Mauvee.

"Siapa?" Mauve menepis tangan Tio kemudian mengelap dengan sapu tangan.

"Pangeran Adipati Acalandra Harjasa, Bikasa putra Widyuta. Aku ingin bertemu dengannya," pinta Tio.

"Sekarang sudah terlalu malam. Besok saja aku antar kamu ke hotel tempat dia kerja."

"Shanika Ananta Kusuma, di mana kamu?" panggil Tio sambil menggenggam kalung itu.

Di satu sisi Shanika yang tengah terbaring tidur langsung terbangun. Gadis itu melihat ke sisi kanan dan kirinya. "Ada yang memanggilku. Siapa?" tanya Shanika dalam hati. Dia mengusap kening yang berkeringat.

BIKASAWhere stories live. Discover now