27. Menanti kabar

1.2K 428 296
                                    

KISAH AMARTA BISA DIBACA DI KBM DENGAN JUDUL AKAD CINTA.

Bagi Praha, masuk islam hanya sekadar meningkatkan popularitas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagi Praha, masuk islam hanya sekadar meningkatkan popularitas. Gadis itu senang mendapatkan perhatian.

Tapi Arta menunjukkan hal lain. Pria itu tidak mengacuhkan Praha dan menyadarkan jika pikiran Sang Gadis salah.

Saat Praha merasa Arta adalah orang yang pantas menerima hatinya, kenyataan lain terungkap dan membuat Praha tidak yakin atas hijrahnya.

💐💐💐

"Carikan untukku," pinta Bikasa pada sahabatnya yang sudah lama tinggal di hutan terlarang kerajaan Jayakreta.

Bikasa pikir, meski tiada keberadaan Shanika di masa kini, dia masih bisa menemukan jejak wanita itu di masa lalu. Meski akan sulit. Masyarakat Sunda saat itu dikenal sering berpindah tempat. Keraton yang dibangun tidak dibuat menetap karena ibu kota akan selalu berpindah tergantung hasil bumi yang didapat. Termasuk urusan makam.

Jika seseorang meninggal, dia akan dikebumikan kemudian diberi tanda dengan tanaman hanjuang. Setelah empat puluh hari tanah itu dianggap kembali lagi menjadi tanah biasa dan bisa ditanami. Jadi tidak heran kenapa makam orang masa itu tidak ditemukan, bahkan makam beberapa raja sekali pun.

Bikasa keliar dari dimensi Jayakreta. Dia hanya bisa menunggu meski dia tahu yang akan dia temui bukan wujud fisik seorang Shanika, melainkan tanah yang menutupi tubuh gadis itu.

Hari demi hari berlalu. Shanika menjadi orang yang paling sedih dalam setiap rangkaian upacara sebelum pernikahan. Dia duduk dengan posisi kaki dilipat ke belakang dan tangan di atas pangkuan. Di depan sana Niranjana sudah dikenakan rangkaian melati yang disampirkan ke bahu untuk siraman menuju esok hari pernikahan.

Satu per satu tetua kerajaan menyiram satu gayung air kembang tujuh rupa ke atas kepala Niranjana. Mahkota kembang berjatuhan menghiasi rambutnya. Giliran Raja dan Ratu serta pangeran dipati, Bayanaka.

Doa dilantunkan melalui tembang. Niranjana menunduk malu menahan hawa dingin malam itu. Setelah acara selesai, dia kembali ke kamar untuk berganti pakaian dan beristirahat karena esok akan menempuh perjalanan panjang ke kerajaan Dananjaya.

Sudah jadi tradisi saat itu, pengantin perempuan yang akan datang ke rumah pengantin lelaki. Di sana upacara akan diadakan. Hal itu sebagai lambang keluarga penggantin wanita sudah merestui putrinya akan ikut dengan suami.

Shanika berdiri di pintu kamar Niranjana. "Adinda, masuk lah," panggil Niranjana. Shanika melangkah ke dalam. "Apakah ada sesuatu yang ingin kaukatakan kepadaku, Dinda?"

"Benarkah kauakan menikah?" tanya Shanika.

Niranjana tersenyum. "Masihkah kaumarah padaku tentang Candrakusuma? Aku ingin kau mengampuniku atas itu. Hanya saja mungkin bisa kaumengerti. Ini sangat penting bagi Argaloka. Raja Pakuan yang menggantikan Prabu Agung sekarang diragukan kemampuannya oleh masyarakatnya sendiri. Keadaan ini akan menguntungkan bagi kita. Untuk itu, Argaloka harus mencari sekutu agar kita bisa lepas dari Pakuan," jelas Niranjana.

BIKASAWhere stories live. Discover now