40 | My Lil Sister

1.8K 387 121
                                    

Terima kasih ya untuk kalian yang setia membaca lapak ini dan sabar dengan penyakit ngaret dari Authornya:) Luv u, guys!

Di part kemarin :

Kapan Alfy bahagianya, Thor?
Kok gini, Thor?
Terlalu banyak konflik, ga selesai-selesai jadinya.

Dan masih banyak lagi~

Memang Ineffable ini dikonsep kayak gitu, guys. Beda dengan Mr.Sastra yang konfliknya ringan. Karena ini sequel, jadi otomatis nyelesain konflik yang ada di cerita sebelumnya.

Tapi tenang, 5 part lagi Ineffable bakal selesai kok. Jadi udah dipastiin nggak akan ada konflik lagi 🐊

Bantu support dengan vote dan komen ya biar lapak ini selesai di bulan ini ✨

Happy reading!

• • •

ALFY

"Kamu dan Rafka ... sebenarnya kakak dan adik."

Aku terkekeh pelan. "Mbak Ratna becanda, ya?" tanyaku sambil menatap wanita itu bergantian dengan Pak Rafli yang terdiam kaku di sampingnya.

Perasaanku berubah tidak enak. "Pak, ini becanda, kan?" tanyaku lagi, kali ini pada Pak Rafli yang tengah menatapku sendu.

Keduanya bungkam. Senyumku seketika menghilang.

Mbak Ratna menggenggam tanganku. "Ini mungkin sulit untuk kamu percaya, tapi Rafka memang kakak kamu, Alfy. Kalian bertiga saudara seayah."

Aku menggeleng. "Nggak mungkin."

Itu jelas-jelas ketidakmungkinan yang paling konyol dalam hidupku. Akal sehatku menolak untuk percaya. Bagaimana mungkin kami bertiga—

"Kamu tau foto ini?" Mbak Ratna menunjukkan sebuah foto padaku. Aku mengambilnya dengan tangan gemetar. "Wanita di foto itu adalah ibu kamu."

Air mataku menetes. Itu adalah foto wanita yang sama dengan foto yang aku miliki dari Bu Rahma. Jadi ... dia benar-benar ibuku?

Aku menerima beberapa foto lainnya. Foto wanita yang sedang mengandung, foto pernikahan, dan foto keluarga yang di dalamnya terdapat dua potret laki-laki yang sangat kukenal—Pak Rafli dan Rafka. Aku membandingkan dua foto di sana. Satu laki-laki paruh baya dalam kedua foto itu adalah orang yang sama namun dengan wanita yang berbeda.

Hatiku serasa ditimpa sesuatu yang membuatnya terasa sangat sesak. Jadi ...

"Dan ini adalah foto kamu saat bayi." Mbak Ratna memberikan satu foto terakhir padaku. "Kamu dulu sempat menghilang, Alfy, dan kamu tahu siapa yang pertama kali mengenali kamu?"

Ibunya Pak Rafli dan Rafka?

"Ibunya Rafli dan Rafka," ucap Mbak Ratna seperti dugaanku. "Dia yang menemukan kamu, putri dari pernikahan kedua suaminya."

Aku tersungkur dan jatuh bersimpuh di atas tanah. Mbak Ratna langsung memelukku. "Sekarang kamu paham kan kenapa Mbak bersikeras untuk memisahkan kalian? Karena membiarkan kalian saling jatuh cinta adalah hal yang salah, Alfy."

Brak!

Suara dobrakan pintu berhasil memecah lamunanku. Aku mengusap wajah dengan frustrasi.

"Udah gue duga kalau lo lagi belajar." Anna yang baru datang langsung menatapku tak habis pikir. "Udah berapa hari lo nggak tidur, Al? Baju lo—astaga, lo masih pake baju kemarin?!"

IneffableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang