EPILOG

2K 386 60
                                    

Author's POV

• • •

"Keramas mulu, Raf?"

Rafka yang baru menempelkan pantat di kursi makan langsung menatap kakaknya yang barusan menyindir itu. "Namanya juga usaha. Netizen nggak boleh julid," sahutnya santai sambil menyugar rambutnya yang masih setengah basah.

"Ruby udah nggak sabar pengen punya sepupu tuh," balas Rafli sambil menunjuk putrinya dengan gerakan dagu.

Rafka beralih melihat keponakannya dan menemukan bocah itu sedang memamerkan gigi susunya yang belum lengkap. "Kayaknya dia lebih kepengen punya adik, deh. Biar bapaknya keramas tiap hari."

Skor 1-1

Rafka menyeringai lebar melihat wajah datar kakaknya.

"Kalian lagi di depan anak kecil lho, bisa-bisanya bahas hal begituan," tegur Ratna pada kedua laki-laki itu. "Oh ya, Raf, Wulan gimana kabarnya? Masih rawat jalan?"

Laki-laki itu mengangguk. "Iya, Mbak. Tapi kondisinya udah berangsur baik kok, cuma masih perlu bed rest buat pemulihan."

"Alhamdulillah kalau gitu. Mbak udah lama banget nggak jenguk, terakhir kali itu seminggu setelah kamu sama Alfy menikah dan sekarang pernikahan kalian udah sebulan lebih, kan?"

"Nanti kita jenguk bareng-bareng," ucap Rafli yang dibalas anggukan oleh Ratna. "Kamu libur hari apa aja, Rafka?"

"Gue hari ini libur sih, tapi ada agenda sama bini gue."

"Agenda apa?"

Suara perempuan menyahuti ucapan Rafka dan ternyata itu Alfy. "Kamu nggak ada bilang apa-apa ke aku sebelumnya. Nggak usah ngadi-ngadi ya!"

"Nggak ngadi-ngadi kok, sayang. Ini dijamin aman," sahut Rafka sambil mengangkat dua jarinya membentuk peace.

Ada dua hal yang tidak bisa dipegang di dunia ini, pertama kentut dan yang kedua adalah omongan Rafka. Alfy sudah tahu hal itu tapi dia selalu tertipu, karena buktinya sekarang dia tengah berdiri kesal di samping suaminya sambil memandangi undakan tangga di hadapannya.

"Kita ngapain sih ke sini?" tanya Alfy sambil menahan diri untuk tidak menampol kepala laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu.

"Rayain anniversary 3 tahun kita, sayang."

Saat berpacaran Alfy masih bisa menerima kebiasaan Rafka yang selalu mengajaknya merayakan anniversary di rooftop sekolah walaupun terkesan sangat tidak modal. Tapi sekarang? Bukankah hal seperti ini tidak perlu lagi dirayakan dan seharusnya diganti saja dengan hari pernikahan?

"Tapi kita udah nikah, Rafka."

"Tapi kita nggak pernah putus, By."

"Yaudah sekarang kamu aku putusin!"

"Jahat banget," Rafka menarik tangan Alfy untuk melangkah bersamanya. "Sampai kapan pun kita nggak akan putus! Titik!"

Malas berdebat, Alfy memutuskan untuk menyimpan tenaganya untuk menaiki undakan tangga dan membiarkan laki-laki itu mengoceh semaunya.

Sesampainya di rooftop, wanita itu langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya sambil menetralkan napas dan irama jantung. Suasana rooftop sudah banyak berubah. Dindingnya tidak lagi kusam dan pagar pembatas di sekelilingnya sudah diganti dengan yang lebih kokoh.

Rafka membuka kantong belanja yang dibawanya, mengambil air mineral lalu melepas jaket yang dipakainya untuk alas duduk. "Kamu duduk di sini,"

"Terus kamu gimana?"

IneffableWhere stories live. Discover now