t u j u h

67.9K 4.5K 177
                                    

.: 7. Belajar. :.

"Jadinya gimana buat pertandingan besok?" Carlos bertanya pada Agatha.

"Hmm, baik-baik aja, sih. Gue udah latihan maksimal, kok."

"Lo besok ikut nonton, 'kan, Ga?" Liam bertanya.

Arga menggedikkan bahunya tak acuh. "Nggak tau. Gue besok mau ke bengkel."

Carlos, Liam, Agatha dan Kristal saling tatap.

"Tau kalau lo nikah lo makin jarang main sama kita mending lo nggak usah tanggung jawab aja, Ga. Biarin tuh cewek sendirian aja. Lo juga nggak bakalan punya beban berat, Ga." Liam mendesah berat.

"Heh, mulut lo kalau ngomong, ya! Pemikiran lo tuh mencerminkan kalau lo tuh bukan cowok yang punya rasa tanggung jawab tau, nggak?" Kristal menjitak kepala Liam gemas.

"Hmm, lo 'kan tau tuh cewe suka sama Arga. Siapa tau 'kan Arga dijebak sama tuh cewek. Bisa jadi kali." Perkataan Liam sukses membuat Kristal menatap cowok itu sinis.

Arga menggeleng. "Jangan bahas itu. Besok gue usahain dateng buat nonton lo, Tha. Kalau ada gue 'kan lo mesti menang."

Agatha tertawa. "Gue jadi inget waktu pertama kali lo deketin gue, Ga. Lo niat banget sampai izin ke Papi biar gue bisa tanding voli waktu itu. Ah, the best pokonya lo mah."

Arga tertawa karenanya. "Andai waktu bisa diputar ulang, gue nggak bakalan ngelakuin hal bodoh kayak gini, Tha. Mungkin, gue masih bisa jahilin lo kali, ya."

Di dapur, Nalana yang mendengar percakapan itu hanya diam saja. Ia jadi merasa bahwa dirinya lah penyebab mengapa Arga dan Agatha putus. Padahal, mereka termasuk salah satu couple SMA Andromeda yang terkenal berprestasi dalam bidang non akademik, seperti voli dan taekwondo.

"Nal."

"Shhh, aduh." Nalana meringis kala tak sadar tangannya terkena air panas. Ia menarik tangannya dan meniup kecil tangannya yang memerah.

"Gue mau pergi."

Nalana mendongak. "Pergi aja."

"Ikut gue."

"Tap--"

"Ikut aja."

Arga pergi meninggalkan Nalana. Karena tidak ada pilihan lain, Nalana akhirnya mengikuti Arga setelah mengambil ponsel dan jaket. Tak sengaja, Nalana beradu pandang dengan Agatha. Gadis itu tersenyum tipis yang langsung dibalas oleh Nalana.

Chelsea Agatha Brillian bisa dibilang most wanted girl di SMA Andromeda. Gadis kelas 12 itu humble sekali pada orang-orang. Pengikut di Instagram-nya banyak sekali. Tak jarang ia menyabet juara saat pertandingan voli bersama rekan-rekannya.

"Naik," perintah Arga saat Nalana hanya diam saja.

Nalana tersentak. "Eh, iya-iya."

Setelah Nalana naik, Arga melajukan motornya membelah jalanan kota siang itu.

Tak lama, mereka sampai di markas Tryton--geng besar di SMA Andromeda. Hanya, sekarang mereka berada di markas khusus untuk kelas 12.

Arga menyalami teman-temannya diikuti Nalana di belakang.

"Pamud, pa kabar?"

"Dah nikah aja lo!"

"Ga, gaada niatan balikan sama Agatha? Agatha mau dimadu tuh," gurau salah satu dari mereka.

Agatha melirik tajam orang yang menyebut-nyebut namanya. "Sini lo, gue timpuk pake batu!"

"Santai, Tha. Santai-santai."

MASA REMAJA KITA [End]Where stories live. Discover now