d e l a p a n

65.4K 4.3K 192
                                    

.: 8. Rumah Bunda. :.

Dering ponsel Arga yang terus berbunyi membuat Fadli menoleh. "HP lo bunyi, tuh," katanya.

Arga menoleh. Ia mengusap keringat yang membasahi dahinya. "Biarin aja. Nanggung ini sebentar lagi."

Fadli hanya mengangguk saja. Pria berumur 25 tahun itu duduk sembari mengamati pekerjaan Arga. Arga memang lihai soal hal seperti ini karena ia sendiri juga sering mengajarinya. Ketika Arga meminta dirinya untuk memperkerjakan laki-laki 18 tahun itu, mustahil untuk Fadli menolak. Selain skill Arga yang bagus, Fadli juga memang membutuhkan satu orang pekerja lagi untuk bengkelnya yang kian hari semakin ramai ini.

"Ga, gue mau nanya."

Arga berdehem. "Nanya aja."

"Sorry nih kalau gue nyinggung lo, lo udah nikah?"

Tangan Arga seketika berhenti bekerja. Ia mengangguk. "Iya."

Arga memang tak memberitahukan kepada Fadli alasannya ingin bekerja di bengkel pria itu. Fadli juga awalnya tak acuh dengan Arga yang tiba-tiba ingin bekerja di bengkel miliknya. Fadli hanya mengira jika Arga sedang kena hukum dari kedua orang tuanya dan membutuhkan uang untuk jajan, jadilah ia mengizinkan saja. Rupa-rupanya saat tau alasan Arga, Fadli pun tak mengira jika Arga akan melakukan hal nekat semacam itu.

"Kebablasan?" tanya Fadli lagi.

"Hmm."

Fadli menggaruk pipinya. "Kalah gue sama lo, tong."

Arga terkekeh. "Jadi perjaka tua kalau lo, mah."

"Anjay, nggak usah gitu lo mentang-mentang udah nikah."

"Siapa yang udah nikah?" Ujang, salah satu pekerja di bengkel bertanya.

"Noh." Fadli menunjuk Arga.

Ujang tampak terkejut. "Arga? Udah nikah lu tong? Lah buset, kalah gue."

Arga hanya berdehem menanggapi. Ia bangkit berdiri menatap motor yang baru saja ia service. "Udah nih."

"Bagus, istirahat dulu sana sama yang lain. Udah masuk jam makan siang."

Arga mengangguk lalu duduk mengambil minuman dingin yang diberikan Ujang. "Makasih."

"Yoi." Ujang berlalu pergi.

Arga mengecek ponselnya setelah cuci tangan. Beberapa panggilan tak terjawab dari kontak bertuliskan 'Papa' membuat Arga keheranan.

Papa🤑
terakhir dilihat hari ini pukul 11.45

| Nanti kalau kamu udah pulang kerja ke rumah. Bunda mau ketemu kamu.

| Ajak istrimu sekalian.

Oke. |

Arga beralih membuka room chat-nya dengan Nalana. Selama ini ia hanya sesekali chat saja dengan gadis itu. Bahkan, sebelumnya ia tidak pernah menyimpan nomor Nalana.

Nalana.
online.

Udah makan? |

| Udah. Lo?

Ntar aja. |

Papa tadi wa minta gue buat ke rumah nanti habis pulang kerja. Lo suruh ikut. |

| Oke.

🍑🍑🍑

"Kamu bisa masak?" Ratna menoleh pada Nalana yang tampak kesulitan memotong wortel.

MASA REMAJA KITA [End]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu