Ϲhɑрtеr 4 : 'Dіɑ' dɑtɑnɡ

80 31 10
                                    

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

"Napa narik-narik gue kek gini, Sha." ucap Akbar. Tangannya sedari tadi ditarik Rasha saat makanannya belum habis.

Rasha menghentikan gerakannya. Ia menatap tajam pria yang tingginya 178cm darinya. "Gerah di kantin" ucapnya berbohong.

Akbar menganggukkan kepalanya. Masa bodo dengan apa yang di ucapkan Rasha. Ia rasa pasti ada kaitannya dengan pria tadi.

Tring,,Tring

"Ehh, bentar bunda nelpon." ucapnya sambil menjauh dari Akbar.

Akbar lagi-lagi menganggukkan kepalanya. Sakit juga ini kepala di anggukin terus.

"AAAA,, AKBAR TAU GA?" teriak Rasha kala ia selesai menutup telponnya.

Mendengar teriakkan membahana itu Akbar sontak menutup telinganya. Tak lupa ia memukul pelan gadis yang tingginya hanya sebahu.

" 'dia' bakal dateng." lanjut Rasha bahagia. Ia sama sekali tak merasakan pukulan yang diberikan Akbar untuknya.

"Hah?seriusan 'dia' bakal balik?" ekspresi yang begitu kaget juga senang. Mereka sudah lama tidak bertemu dengannya.

"Iyah bambank ngapain juga gue bohong." Ucap Rasha dengan jujur. Ia tak berhenti melompat.

Memang benar mood perempuan itu susah di tebak tadi saja marah-marah gajelas. Lihat sekarang wajahnya sangat bahagia seperti baru di belikan emas tembaga.

"Gue bakal ke rumah lo buat ngeliat 'dia'." Sejujurnya Akbar juga merindukan gadis itu.

Rasha menganggukkan kepalanya dengan penuh semangat. "Siap boss!"

『••✎••』

Baru menginjakkan kakinya di pintu kelas. Rasha langsung melihat pemandangan aneh di sana, ia harus terbiasa mulai hari ini. Siapa lagi kalo bukan Karin dengan murid baru itu.

"Ya ampun gini nih, sahabat yang lupa sahabatnya sendiri." batin Rasha menatap Karin kasihan.

Sadar akan lamunannya Karin mulai memperhatikan Rasha yang berdiri menatapnya sinis.

"Heh..napa tuh mata mau gue colok, ya?" Tanya Karin kala melihat Rasha menatap Kevin juga.

"Lo tuh kali yang mau gue colok pake golok." balas Rasha sadis. Ia mendudukkan dirinya di kursi sebelah Karin.

"Dihh aneh lo."

"Bodoamat."

Sesudah mengatakan itu mereka berdua diam tak mengatakan apapun.

"Sha."

"Paan?"

"Lo ngambek?"

"Gak siapa juga yang ngambek kek cewe aja."

"Gue itu sahabat lo, gue tau kalo lo lagi ngambek. Lagian yang bilang lo cewe siapa, bambank." ucap Karin yang tentu saja membuat pembaca maupun Rasha tak mengerti dengan ucapannya.

"Ck..bego lo milih kata kata buat gue." ucap Rasha malas. Ia menopang dagu sambil memutar bola matanya malas.

Karin menatap Rasha dengan lekat. Ia menyatukan lengannya dengan gadis itu. "Ga marah kan ama gue?" Tanyanya sekali lagi.

Rasha menganggukkan kepala. "Oiya tadi gue mau ngomong sesuatu." Ucapnya mengalihkan pembicaraan.

"Hah? emang lo mau ngomong apa?" tanya Karin dengan serius. Ia mendengar seksama perkataan Rasha.

"Nanti 'dia' bakal datang."

"Hah? serius 'dia' bakal balik?"

"Ya iyalah ngapain gue boong."

"Kalo gitu gue sekalian pulang bareng lo."

Sedari tadi pria yang berada di belakang memperhatikan percakapan mereka.Ia tersenyum menatap keduanya.

『••✎••』

Jam pulang pun berbunyi, seluruh murid berhamburan keluar kelas masing masing menuju ke pintu gerbang.

Akhirnya bebas juga dari pelajaran membosankan.

Akbar sedang menunggu kedua sahabatnya keluar dari kelas. Ia menatap kaca mobilnya sambil menyugar rambutnya kebelakang. "Buset ganteng banget gue." Monolognya menaik turunkan alisnya.

Ia kembali fokus pada jam tangannya. "Gadis cantik itu lama bangat dah."

~

"Karin ayo katanya mau ke rumah." Rasha menghentakkan kakinya pada keramik. Ia tak sabar pulang ke rumah sementara Karin dengan santainya duduk manis disebelahnya.

"Bentar bambank gue lagi rapihin buku." balas Karin. Ia masih sibuk memasukan bukunya kedalam tas.

"Oke seles-"

Rasha langsung menarik lengan Karin menuju parkiran.Ia sudah tak sabar bertemu seseorang.

Raka menatap tingkah Rasha dari kejauhan."Lucu" ia tersenyum lalu meninggalkan kelas.

『••✎••』

"Wahh lama banget sih, Katanya mau cepat pulang." ucap Akbar kewalahan menunggu sahabatnya.

"Ini nih si Karin lama banget udah tau gue buru buru." ucap Rasha sinis.

"Yee..gitu amat, jadi ga nih?" Tanya Karin yang menghindari tatapan Rasha.

"Ya jelas jadi dong." Akbar menimpali dengan senyuman.

Tanpa menunggu lama dan basa basi Rasha langsung masuk ke dalam mobil Akbar. Meninggalkan kedua manusia yang tak menganggap dirinya disana.

"Buset dah nih anak gak ada sopan santunnya sama yang punya mobil." Batin Karin tak habis pikir dengan temannya.

Akbar hanya tersenyum melihat tingkah Rasha. "Ayo masuk."

↳ *𝑻𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅* ༉‧₊˚✧

Kira-kira trio mambo ini lagi nunggu siapa hayo?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kira-kira trio mambo ini lagi nunggu siapa hayo?

Penasaran? Jangan kemana-mana tetap bersama kami😁

Raka untuk RashaWhere stories live. Discover now