Ϲhɑрtеr 9 : bеᥣɑnjɑ

51 23 6
                                    

double up untuk hari ini 🗿👍

"Aku hanya ingin menjadi salah satu alasanmu tersenyum"

"Aku hanya ingin menjadi salah satu alasanmu tersenyum"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Pagi harinya Rasha bangun lebih awal, karena apa? Ya karena hari ini hari Minggu.

Baru saja Rasha membuka pintu kamarnya tiba-tiba muncul dua setan di hadapannya.

"Kalian ngapain sih? Ngagetin orang aja." Tanya Rasha agak kesal menatap dua saudaranya.

"Tumben lo bangun cepat?" Bukannya menjawab Arii malah bertanya balik.

Tasya menganggukkan kepalanya setuju. "Iya , tumben kakak bangun pagi."

"Lah? Emang napa?masalah buat kalian?"

"Ya ga gitu juga sih." Arii menggaruk tengkuknya yang tak gatal sambil cengengesan.

"Yaudah minggir gue mau ke bawah." Usir Rasha meninggalkan Tasya dan Arii didepan pintu kamarnya.

Arii menatap kepergian sang adik. "Ada sesuatu yang ga gue ketahui."

『••✎••』

"Bundaaaa." ucap Rasha sambil memeluk Naya dari belakang.

"Eh? Rasha tumben bangun pagi." tanya Naya. Mendengar itu wajah Rasha kembali tertekuk.

Rasha menatap bundanya yang sedang memasak. "Ga Arii, ga Tasya, bunda juga nanya hal yang sama. Emang aneh ya kalo aku bangun pagi?"

"Engga kok sayang."

Ia mengambil piring untuk di sediakan di meja makan. Selama menyiapkan piring tiba tiba ponselnya berdering tanda pesan masuk.

Setelah di amati ternyata yang mengiriminya pesan adalah Raka. Kemarin mereka sempat bertukar nomor telepon.

Ga peka ( ͡°ᴥ ͡° ʋ)

| Sha
| Gw ke rumah lo ya
| Bosen gw drumah.

Engga |
Gw  ga ada dirumah |

| Lo mau boongin gw?
| Gw udah ada didepan rumah lo

Rasha terkejut melihat pesan itu. Ia langsung menuju pintu depan. Hal pertama yang ia temukan adalah Raka yang sedang menatap layar ponselnya dengan tangan satunya dimasukan kedalam saku celana.

Raka untuk RashaWhere stories live. Discover now