Ϲhɑрtеr 3 : Rɑshɑ kеsɑᥣ

75 32 6
                                    

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•


Jam istirahat akhirnya berbunyi. Seluruh kelas langsung menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sedari tadi berbunyi. Lain halnya dengan Karin.

"Rin ke kantin, yok." ucap Rasha sambil menarik Karin.

Sementara Karin tidak bergeming sama sekali dari tempatnya.

"Woy Rin, lo napa dah?"

Merasa terpanggil ia menoleh ke arah Rasha yang sedang menarik lengannya. "Lo duluan aja ke kantin." Ucap Karin dengan santai.

Rasha mulai mengikuti arah lirikan Karin mendapati murid baru- Kevin yang duduk di belakang mereka.

"Wah parah yang ganteng beneran diembat ama nih Karin, buset dah." batin Rasha sesekali menggelengkan kepala tak percaya.

"Ck. yaudah gue duluan ke kantin. Awas lo kalo buat yang engga engga." ucapnya memperingati.

"Iyaah best." Balas Karin sambil mengibaskan tangannya tanda mengusir Rasha.

Ingin rasanya Rasha menabok kepala manusia itu. Bisa-bisanya memilih murid baru daripada dirinya.

Ia berjalan kesal menuju pintu kelas. "Lo juga ngapain tiba tiba ada didepan pintu kelas gue?" Rasha terkejut setengah mati kala pria dihadapannya tiba tiba muncul.

Baru saja ia melangkahkan kakinya, Akbar dikejutkan ucapan gadis itu."Lo napa dah? pms? Gue bawa ke uks deh."

"Dih, apa sih? gue ga pms." Jawab Rasha sedikit kesal. Ia bersedekap dada sambil menatap Akbar sinis.

"Lah? Terus lo daritadi tiba tiba marah ke gue kenapa bambank"

"Ya gara gara lo lah, ngagetin gue."

"Lah? sejak kapan? Gue cuman nunggu lo sama si Karin buat ke kantin."

"Tau ah bodo." kesal Rasha. Bikin mood turun saja. Ia menghentakkan kakinya, kesal.

"Beneran pms nih orang." batin Akbar memperhatikan wajah Rasha. Ia menoleh ke arah Karin. Setelahnya ia tahu apa yang terjadi.

"Ke kantin aja ayo, gue yang traktir."

Rasha mengangguk meninggalkan Akbar di belakang sana. Ia berjalan sambil menghentakkan kakinya.

"Kebiasaan ni anak suka ninggalin." Batinnya sambil mengejar Rasha.

『••✎••』

Sesampainya di kantin Rasha memerintahkan Akbar untuk memesan makanan mereka sementara ia mencari tempat untuk ditempati.

"Lo mau mesen apa?"

"Samain aja." ucap Rasha mencari cari tempat duduk untuk mereka berdua.

Mata Rasha sedari tadi mencari tempat kosong untuk dirinya dan Akbar. Saat menemukan tempat itu, ada pria lain duduk begitu saja di sana.

"Lo apa apaan sih? Ini tempat duduk gue, ngapain lo duduk disini." geram Rasha. "Lo juga kenapa tiba-tiba ada disini, beneran aneh lo."

Sedari kemarin ia sudah menaruh curiga pada pria ini. Tiba-tiba muncul begitu saja. Padahal dirinya ingin hidup tenang, tolong jangan di persulit lagi dengan pria itu.

"Ini tempat umum, jadi ga masalah kalo gue duduk disini."

Gadis itu memutar bola matanya malas. "Bodoamat gue tetap duduk disini." Rasha tak terima jika tempat duduknya diembat orang lain, termasuk pria yang satu ini.

Lima menit menunggu akhirnya Akbar datang juga.

"Sha, muka lo kok makin di tekuk?" Tanya Akbar memperhatikan raut wajah gadis itu.

Rasha menatap kesal pria ini "dikit-dikit nanya dikit-dikit bikin mood jelek, emang dasar cowok." batinnya.

Tak menjawab pertanyaan Akbar, ia langsung mengambilnya makanannya dan melahapnya dengan cepat.

Akbar menaikkan bahunya acuh, emang dasarnya cewek itu susah ditebak.

"Lo kesal gitu bukannya makin jelek malah tambah gemes." batin Raka memperhatikan gadis itu makan.

Akbar menatap lekat pria di ujung tempatnya makan. "Dasar modus" gumamnya yang dapat di dengar oleh Rasha.

↳ *𝑻𝒐 𝒃𝒆 𝒄𝒐𝒏𝒕𝒊𝒏𝒖𝒆𝒅* ༉‧₊˚✧

pendek banget cuy

Jangan hujat saya😫Perbanyak sabar saat membaca,Saya usahakan cerita ini bakalan bagus setelahnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jangan hujat saya😫
Perbanyak sabar saat membaca,
Saya usahakan cerita ini bakalan bagus setelahnya.

Raka untuk RashaOnde histórias criam vida. Descubra agora