Ϲhɑрtеr 51 : Rеncɑnɑ Akbɑr dɑn Кеvіn

23 15 6
                                    

Nyatanya kebahagian aku ada di kamu

Nyatanya kebahagian aku ada di kamu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Dimalam yang sunyi ini seperti biasa Rasha mengurung diri dikamar. Melakukan aktivitas 'memikirkan masalah hidup'.

Rasha menatap langit kamarnya dengan tatapan kosong. Ia bahkan tak berkedip saat nyamuk melewati kedua matanya. Banyak pikiran yang dirinya pikirkan saat ini.

Ia mengambil Tessy dan Dessy boneka pemberian Raka dan Akbar.

"Raka jahat banget, ya?" Ucapnya mulai berbicara sendiri. Ia menatap jam dinding beralih menatap kedua boneka itu.

"Gue udah jatuh sedalam-dalamnya sama dia. Dan sialnya saat gue mencintai seseorang, orang itu perlahan hilang dan pergi tanpa pamit."

Ia menatap Lamat Tessy. "Tessy, maaf, ya. Malam ini gue gak tidur sama Lo dulu. Setiap liat Lo, gue malah mikirin Raka dan gak bisa tidur tenang."

Rasha menempatkan Tessy keatas lemari bajunya. Ia meletakkan boneka itu dengan posisi membelakangi dirinya.

"Dessy, ayo kita tidur." Ia memeluk boneka bernama Dessy itu. Ia memeluknya erat seperti memeluk bantal guling. "Selamat malam, semesta."

『••✎••』

"Sha bangun, Sha."

"Gawat, Sha."

Gadis itu memaksa membuka mata. Ia mengucek matanya dengan kesal sambil menatap si pelaku yang membangunkan dirinya di jam 09.22 , bukan apa-apa ia hanya menikmati waktu kosongnya saat tak berada di kampus.

Dan dengan sialnya, Akbar dan Kevin masuk kedalam kamar membangunkan dirinya seperti sedang terjadi kebakaran.

"Apasih anjeng? Gue pengen tenang. Bentar aja. Tiap hari liat muka kalian gue jadi mual." Ucapnya spontan. Rasha mengambil bantal dan melemparkannya pada dua pria disana.

"Rasain nii."

Bruk..

Brukk..

Kevin memegang kepalanya. Gadis ini melempar bantal tepat diwajah tampannya. Ia mengambil kembali bantal itu dan melemparkannya. "Terima ini."

Untung saja Rasha sempat menghindar. Ia mengambil alih bantal itu. "Gak kena," Rasha menjulurkan lidahnya, mengejek. Ia kembali melemparkan nya ke arah Kevin.

Hingga terjadilah perang bantal di pagi hari menjelang siang itu.

Duk..

Bantal itu mengenai wajah Akbar. Seolah slow motion bantal itu turun dengan pelan dan memperlihatkan wajah garangnya. "Kalian ini!!!"

"Gawat." Ucap kedua manusia itu bersamaan. Rasha dan Kevin saling tatap lalu mengangguk mengerti. Pilihannya hanya satu.

"Lari!!" Seru keduanya meninggalkan Akbar sendiri disana.

Raka untuk RashaWhere stories live. Discover now