Ϲhɑрtеr 17 : hɑmріr kеhіᥣɑnɡɑn реrcɑуɑ dіrі

47 19 5
                                    

"Aku mencintaimu bukan karena yang terbaik namun dengan mencintaimu dapat membuatku menjadi lebih baik."

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Hari ini Rasha pulang sendiri. Ia tak ingin menemui Raka untuk sementara. Seandainya ia tak terlalu dekat dengan pria itu pasti kejadian tadi tidak akan terjadi.

Gadis itu berjalan sendiri menuju kerumahnya. Iyah, ia jalan kaki. Ia pulang lebih cepat agar tak ada yang melihatnya.

Langit mendung di sertai turunnya rintikan air hujan. Rasha berjalan menerobos hujan itu. Seseorang berlari kearah Rasha.

Kini ia tepat dihadapan gadis itu. "Sha, lo jangan kek gini." Ucap Raka. Ia dapat melihat gadis itu menitikkan air mata.

"Mending lo pergi aja, Ka." Usir Rasha mengusap kasar pipinya.

Raka mengimbangi langkah gadis itu. "Lo kenapa? Gue ada salah?"

Rasha menggelengkan kepalanya. Ia tetap berjalan dan tak menatap wajah pria itu.

Melihat Rasha seperti ini membuat hatinya sedikit sakit. Ia berhenti tepat dihadapan gadis itu. Tanpa berkata apapun ia memeluknya.

"Bilang kalo gue ada salah, gue bakal perbaikin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bilang kalo gue ada salah, gue bakal perbaikin. Tapi tolong jangan hindarin gue kek gini."

Air mata tak dapat ia tahan, akhirnya Rasha menangis di pelukan pria itu. "Gue ga bis-"

"Ada gue. Gue bakal jagain lo dari Clara." Potong Raka. Ia tau arah pembicaraan Rasha.

Seseorang dari kejauhan memotret mereka. Ia tersenyum miring."Dasar sasimo." Lalu pergi dari sana.

Raka melepas pelukan itu dan menatap Rasha. "Udah ya nangisnya." Sambil mengusap halus pipi Rasha.

Gadis itu tak menjawab apapun. Raka mengangguk melihat Rasha. "Gue janji bakal jagain lo."

Kini mereka berdua berjalan menuju ke rumah Rasha. Sebenarnya Raka membawa mobil namun melihat kondisi Rasha seperti ini ia mengurungkan niatnya. Sebagai gantinya ia  menemani gadis itu berjalan. Ia tau pasti Rasha akan menolak ajakannya.

Raka untuk RashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang