Ϲhɑрtеr 18 : Кɑntіn

42 19 9
                                    

Kalian tim sad end atau happy end?

"Hargai dia yang selalu ada karena
perasaan seseorang tak selamanya sama."

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•❅──────✧❅✦❅✧──────❅•

Kini mereka berdua sudah berada di depan pagar sekolah. Teriakan dari sana mulai terdengar.

"Oh ini si sasimo itu."

"Kemarin Kevin sekarang Raka, aduh"

"Ambil semua, Sha."

"Berapa harganya?"

Ada banyak pekikan lainnya. Namun, Rasha tak memperdulikan itu. Kini ia menatap Raka. Pria itu memberi tatapan tajam pada murid yang mengatai Rasha.

"MAKSUD KALIAN APA, HAH. SINI LO SEMUA, ANJENG." Tunjuknya pada semua murid di sana.

"Lo tenang aja, Ka." Ucap Rasha menenangkan. Ia mengelus punggung Raka dengan pelan.

Harusnya ia yang marah kenapa malah pria itu marah-marah ga jelas. Rasha menggelengkan kepala.

Mereka berdua berjalan melewati gerombolan yang heboh itu. Keduanya di soraki serta mendapat lemparan berupa kertas yang dibentuk seperti bola.

Raka menoleh ke arah mereka yang melempar kertas itu.  "Mak-"

"Tenang, Ka."

"WOY LO SEMUA." Teriak Kevin dari arah lapangan. Pria itu menggunakan mic yang ia ambil diam-diam.

Mendengar teriakan itu seluruh autensi siswa menoleh kearahnya. Di sana ada Kevin dan Tasya.

Mereka terkejut melihat gadis di sebelah Kevin. Bukankah itu Rasha? Apakah ia mempunyai kembaran? Kini mereka semua menatap Tasya dan Rasha bergantian. Benar-benar mirip.

"KALIAN LIAT DIA?" Tanya Kevin menunjuk Tasya.

Gadis itu menatap siswa-siswi disana. Ia melambaikan tangannya.

Kevin kembali bersuara setelah mengelus lembut kepala Tasya. "DIA YANG GUE POST DI INSTAGRAM BUKAN RASHA." Teriaknya lagi.

Semua siswa di sana  terkejut bukan main. Siapa gadis itu? Sejak kapan mereka menjalin hubungan?

Kevin memberikan mic itu pada Tasya. "Halo semua. Ini aku Tasya Andini, saudara kembar Rasha."

Semua murid yang mengatai Rasha langsung menunduk lesu. Ini bahaya.

Raka langsung berteriak di sana. "SIAP-SIAP LO SEMUA." Murid di sana tak berani menatap Raka dan Rasha.

"Tenang dikit kek. Lo kenapa sih? Dendam banget." Ucap Rasha menenangkan. Pria ini aneh sekali.

Raka untuk RashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang